ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam mengendalikan inflasi yang mungkin saja terjadi selama puasa di bulan Ramadan, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) tak hanya tinggal diam.
Bank Indonesia bersama instansi dan lembaga terkait melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan ketersediaan stok menjelang dan selama bulan suci Ramadan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Minot Purwahono menyebutkan upaya yang dilakukan berupa pasar murah, sidak pasar, dan sosialisasi kepada masyarakat.
Berikut penjelasan terkait ketiga upaya tersebut :
1. Pasar Murah
Kegiatan pasar murah adalah kegiatan menjual sembako dengan menggunakan stok Bulog Sultra, dengan harga yang terjangkau untuk menjaga persaingan harga di pasar.
Untuk lebih mengena kepada masyarakat, pasar murah ini pun akan dilakukan agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Yang biasanya di pelataran eks MTQ, sekarang kita akan melakukan di sentra-sentra yang memang banyak penduduk pra sejahtera,” jelas Minot beberapa waktu lalu.
Namun, pelaksanaan pasar murah ini akan dibagi, misal pemerintah kendari masih di dalam kota. Sementara, lainnya akan melakukan di beberapa wilayah yang berhubungan langsung dengan masyarakat menengah ke bawah.
Sehingga dengan adanya pasar murah, sebagian kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, meskipun tidak masuk pasar.
2. Sidak Pasar
Sepanjang bulan Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan secara rutin melakukan sidak harga dan ketersediaan stok di pasar. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah permainan harga oleh pedagang.
Selain itu, BI juga sudah berkoordinasi dengan Polda Sultra sebagai pelaksana Satgas Pangan untuk melakukan sidak di pasar pada awal puasa.
3. Sosialisasi
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk belanja secara bijak sepanjang Ramadan. Sehingga tidak terjadi peningkatan permintaan secara signifikan pada satu waktu.
Dengan hal tersebut, maka ekspektasi harga oleh masyarakat akan Iebih terjaga. Masyarakat pun tidak perlu khawatir dengan stok beras, karena Bulog menjamin ketersediaan beras mencukupi hingga lima bulan ke depan.
“Kita janganlah belanja berlebihan, namanya juga puasa yah kita harus menahan diri,” tutupnya. (A)