ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Agama (Kemenag) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama sejumlah tokoh lintas agama dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar deklarsi damai dalam Memperkokoh Persatuan, Tebarkan dan Kedamaian, Rabu (16/5/2018).
Deklarasi tersebut merupakan tanggapan terhadap sejumlah aksi teror bom yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, seperti di Kota Surabaya dan Riau.
Kepala Kemenag Sultra Abdul Kadir mengungkapkan, deklarasi tersebut bertujuan untuk mengkaji lebih dalam makna kebhinekaan, memelihara perdamaian dan kerukunan antar umat agama. Terlebih dengan rentetan aksi terorisme di Indonesia.
(Baca Juga : Temu Tokoh Lintas Agama, Aksi Teroris Diharap Tak Merambat ke Sultra)
“Jadi kita ingin meminimalisir adanya ruang yang digunakan oleh orang-orang tertentu untuk menyebarkan paham radikalisme di lingkungan masyarakat. Khususnya masyarakat Sultra,” ujarnya.
Menurutnya, hidup rukun dan damai dalam sebuah ikatan kebangsaan dan kebhinekaan, merupakan tujuan utama perjuangan terlaksananya deklarsi tersebut.
“Makanya tadi kita rangkaikan dengan pembacaan deklarasi, menjaga keutuhan kerukunan dan kedamaian,” tutupnya.
Untuk diketahui, deklarasi itu turut dihadiri Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Brigadir Jenderal TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto, Danrem 142/ Haluoleo, Danlanal Kendari, Danlanud Haluoleo serta tokoh lintas agama, tokoh organisasi keagamaan se-Sultra, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat. (B)