Tradisi Haroa Sambut Bulan Suci Ramadan di Wakatobi

Tradisi Haroa Sambut Bulan Suci Ramadan di Wakatobi
HAROA SUMANGA - Tradisi Lifo'a atau Haroa Sumanga dalam menyambut bulan Suci Ramadan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Satu atau dua hari menjelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan, ada tradisi warga Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dinamakan Lifo a (Haroa Sumanga).

Kata Lifo atau Haroa adalah sesaji makanan yang terdiri dari beberapa jenis makanan khas daerah Wakatobi, sedangkan Sumanga adalah yang lebih dulu menghadap sang pencipta, Allah Subhanallah wa Ta’ala.

Dalam sajian makanan terdapat Baepulu (Nasi Ketan), Kue Cucur, Wajek, Sanggara (Pisang Goreng), Kue-kue, Telur, Ikan, Ayam, Lempe (biasa disebut Lapa-lapa), Epu-epu dan beberapa jenis makanan lainnya.

Semua makanan yang disajikan manis dan nikmat tersebut terisi di dalam “Tala” bahasa lokalnya, atau biasa juga disebut talang yang memiliki satu kaki dan ditutup dengan Katubangko (penutup Lifo).

(Baca Juga : Tradisi Haroa di Kota Sinonggi, Makna Hingga Pengaruh Islam)

Bukan lifo namanya kalau tidak didampingi oleh segelas air dan “tobha”, tobha adalah tempat menyimpan rokok, tembakau, kapur, sirih, pinang, juga dupa.

Ketika semua itu sudah siap, maka tinggal menunggu waktu sore. Keluarga yang melakukan tradisi Lifo’a akan duduk mengelilingi Lifo tersebut sambil membaca doa (baca-baca) bersama yang dipimpin oleh kepala keluarga atau tokoh agama yang dituakan.

Setelah proses baca doa dilakukan maka Lifo yang sudah dibacakan doa tersebut telah siap untuk dinikmati bersama keluarga, tetangga dan kerabat dekat.

Tradisi ini bukan lagi hal yang lumrah di lingkungan masyarakat Wakatobi, sebab hal itu, turun temurun sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

(Baca Juga : Ziarah Kubur, Tradisi Masyarakat Konut Sambut Ramadan)

Seorang warga Wakatobi, Wa Muniru (97), menjelaskan tradisi Lifo atau Haroa Sumanga adalah tradisi mengirimkan doa kepada keluarga yang telah lebih dulu menghadap sang Khaliq.

“Melalui haroa sumanga atau biasa juga disebut Lifo’a itu kita mengingat serta mengirim doa untuk Sumanga, orang tua kita, saudara-saudara kita yang lebih dulu menghadap Allah Subhanallah wa Ta’ala,” terangya. (B)

 


Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini