Wabup Wakatobi Minta OPD Lebih Berinovasi

Wakil Bupati (Wabup) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Ilmiati Daud
Ilmiati Daud

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Wakil Bupati (Wabup) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Ilmiati Daud meminta Organisasi Perangkat Daerah (ODP) di jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) setempat agar lebih berinovasi lagi.

Hal itu dikemukakan Ilmiati kepada sejumlah pimpinan dan staf ODP setempat usai menggelar uoacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin (21/5/2018).

“Jadi saya berharap semangat kebangkitan nasional juga bisa dimaknai oleh kepala-kepala OPD kita dalam kaitannya dengan inovasi-inovasi,” kata Ilmiati Daud di pelataran kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wakatobi.

Ia mengatakan, dirinya atas nama pemerintah maupun secara pribadi tidak akan pernah lelah mengatakan dan menyampaikan untuk ayo berinovasi.

“Tunjukkan kreativitas untuk negeri dan untuk daerah yang kita cintai. Kalau semua tidak bisa satu-satu, ya harus berkolaborasi seperti sapu lidi dan huruf O. Karena sapu lidi dan huruf O itu tidak berpisah. Sapu lidi dia kan kuat, kalau dia bersatu, sementara huruf O itu tidak berpisah. Nah harusnya semangatnya seperti itu, karena itu yang kita inginkan dan saya yakin pak bupati juga begitu,”ujarnya.

Sebelumnya dalam upacara itu, Ilmiati Daud membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia (RI), Rudiantara.

Kata dia, jika memaknai sambutan tersebut, maka seharusnya generasi saat ini harus mampu bersatu, menjiwai semangat para pahlawan untuk menciptakan inovasi. Apalagi saat ini sudah didukung dengan berbagai fasilitas yang memadai.

(Baca Juga : Wakil Bupati Wakatobi Minta Penerima Beasiswa Dibuatkan MoU)

Menurutnya, semangat Kebangkitan Nasional harusnya menjadi tolak ukur generasi millennium untuk bangsa, agar maju serta tidak mudah terpecah belah.

“Harusnya segala fasilitas itu dijadikan sarana untuk media pemersatu. Sama yang disampaikan tadi, bahwa Bung Karno menyarankan sapu lidi. Sapu lidi itu kalau tidak diikat menjadi satu dan hanya sesaat saja itu gampang sekali di patah-patah dan itu maknanya sangat luas sekali kalau kita mau memaknainya. Bahwa kalau kita bersatu kita tidak mudah dipatahkan,” ungkapnya.

Dia mencontohkan kasus terorisme dengan aksi bom bunuh diri di Surabaya baru-baru ini merupakan salah satu upaya pihak-pihak yang ingin menghancurkan kesatuan bangsa ini dengan merusak kerukunan hidup umat beragama di Indonesia. (B)

 


Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini