Sidak TPID Bombana di Pasar Sentral, Harga Sembako Naik

Sidak TPID Bombana di Pasar Sentral, Harga Sembako Naik
SIDAK - Tim Pengelola Inflasi Daerah (TPID) Bombana melakukan sidak di Pasar Sentral yang terletak di Kecamatan Rumbia Tengah, Selasa (22/5/2018). (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Tim Pengelola Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bomnana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) harga satuan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di pasar sentral, di Kecamatan Rumbia Tengah, Selasa (22/5/2018).

Operasi ini melibatkan beberapa instansi yang tergabung dalam tim yakni, Dinas Perindagkop dan UKM, Dinas Sosial, Asisten II, Kabag Ekonomi, dan Perum Bulog bombana.

Ketua TPID, Bupati Bombana, Tafdil diwakili asisten II Muhammad Aris menyampaikan, turunnya TPID dipasar sentral tersebut untuk memantau kenaikan harga secara umum dan terus menerus. Sasarannya tertuju pada bahan makanan dan Sembako.

” Kita turun melihat dan menyaksikan proses jual beli serta harga satuan barang dan stok yang ada di pasaran. Dengan jalan ini bagaimana supaya pihak produsen dan konsumen bisa memenuhi kebutuhan khususnya di bulan suci Ramadhan ini,” kata Muhammad usai menggelar sidak di pasar itu.

Ia mengharapkan, melalui sidak tersebut, para penjual tidak lagi memainkan harga barang dan cenderung memikirkan kebutuhan konsumen diwilayah itu.

” inilah tujuan kita bahwa kita betul-betul ingin melihat bagaimana stok dan harga yang ada, bisa stabil atau tidak. Bisa memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak. Meskipun naik asalkan tidak terlalu signifikan, dan kami lihat semua normal-normal saja,. Satu hal yang kita rahukan yaitu jangan sampai pembeli membeli namun barangnya tidak ada, ” ungkap Aris.

Secara teknis, Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perindakop dan UKM Bombana Abdul Hajar Aswad menjelaskan, dalam sidak gabungan itu pihaknya menemukan beberapa bahan Sembako yang naik harga dan bahan lainnya yang masih stabil.

Dikatakan, dalam sidak tersebut pihaknya menyasar adanya penjual yang melakukan spekulasi harga. Namun, hingga kini meski ada yang naik harga dan turun harga, semua masih sebatas wajar.

(Baca Juga : Pemda Bombana Siapkan Pasar Takjil Ramadan)

” Ada 9 jenis bahan Sembako yang naik harga, 2 jenis lainnya turun harga dan jenis sembako lainnya masih stabil,” urai Hajar Aswad.

Hajar Aswad kembali menguraikan, delapan jenis barang yang harganya naik yakni, telur dari harga Rp. 42. 000 naik hingga Rp. 48. 000/ rak. Kacang Ijo dari harga Rp. 22. 000 naik hingga Rp. 27. 000/ kilogram. Kemiri dari harga Rp. 30. 000 menjadi Rp. 35. 000 per kilogram. Cabe Besar dari harga Rp. 40. 000 hingga Rp. 50. 000 /Kilogtam.

Blue Band/ Mentega dari harga Rp. 50. 000 menjadiI Rp. 55. 000 per kilo. Amanda Mentega dari harga Rp. 13. 000 naik menjadi Tp. 14. 000 per kilo. Kanji 15 kg naik dari Rp. 150. 000 naik hingga Rp. 165. 000 dan syrup DHT dari harga Rp. 20. 000 menjadi Rp. 22. 000per botol.

Selain itu, Ikan teri mengalami kelonjakan dari harga 150. 000 hingga Rp. 180. 000 per loter.

Untuk barang yang turun harga yakni:
Bawang Merah dari harga Rp. 31. 000 turun Rp. 30. 000 per kilo. Cabe Keriting turun dari Rpi. 50. 000menjadi Rp. 40.00 per kilo.

“Data kenaikan dan penurunan harga Sembako ini merupkana akumulasi dari 19 jenis bahan makanan yang kami data dan kami Sidak pada hari ini. Ini pula kami lakukan untuk mengantisipasi kelonjakan harga barang menjelang H-15 menjelang lebaran,” ujarnya. (B)

 


Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini