ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita didampingi Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi melakukan pemantauan harga bahan pokok (bapok) menjelang Lebaran 2018 di dua pasar tradisional di Kota Kendari, Selasa (12/6/2018). Kedua pasar yang dikunjungi oleh Mendag yakni Pasar Basah Mandonga serta Pasar Sentral Kendari.
Dalam pantauannya, Enggartiasto menemukan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti ayam, telur, dan daging sapi berangsur normal atau stabil. Sementara cabai merah dan cabai besar mengalami kenaikan yang signifikan.
“Ada sebagian yang naik, tapi di sini dan di beberapa daerah sudah mulai turun. Kemarin dua hari yang lalu saya sudah mintakan seluruh daerah lakukan operasi pasar,” ujarnya.
Enggartiasto juga mengakui jika dirinya telah meminta kepada seluruh integrator atau peternak ayam untuk mengeluarkan seluruh stok ayam dan telur yang ada. Hal itu dilakukan demi menjaga stabilitas harga daging ayam dan telur jelang Hari Raya Idul Fitri.
“Dan saya berterima kasih kepada mereka karena mereka mengikuti permintaan untuk menggelontorkan ayamnya. Dan nampaknya harga ayam sudah mulai turun harganya, di sini ayam dan telur semua Rp32 ribu dan Rp33 ribu per kilo, dan daging juga masih stabil dan cukup banyak penjualannya,” jelasnya.
Selain meninjau harga daging dan telur, Enggartiasto yang didampingi langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasioanal Arlinda, juga mengecek harga beras, minyak serta kebutuhan lainnya.
Untuk harga beras, Enggartiasto menjelaskan, pihaknya telah meminta Bulog untuk lebih merata dalam menjual beras medium yang kualitasnya bagus. Sehingga ia meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan stok beras jelang lebaran.
“Jadi tidak usah khawatir, stok cukup masyarakat yang membutuhkan kami siapkan. Gula bervariasi mulai dari Rp11.500 sampai Rp13.000, sebenarnya gula itu kita batasi Rp12.500 harga ecerannya tertinggi. Tetapi yang Rp13 ribu tidak bisa dijadikan patokan,” ucapnya.
“Karena ada barang yang sama dengan harga Rp11.500 sampai dengan Rp12 ribu, tapi namanya pasar mereka melakukan tawar menawar. Kemudian minya goreng juga yang saya mintakan harus tersedia. Sayur ada kenaikan sedikit karena kita berurusannya dengan petani kecil, tapi secara keseluruhan semua stabil,” sambungnya.
Enggartiasto pun berharap agar program stabilisasi harga bahan pokok sesuai program Jokowi dapat segera tercapai. Ia pun menegaskan, jika kenaikan harga bahan pokok ditengarai oleh dua hal, yakni kurangnya stok dan freaming berita.
“Tidak ada kenaikan, bandingkan dengan tiga empat tahun yang lalu, karena terbiasa sesuatu yang tidak biasa. Jadi kepada teman-teman media jangan menyengsarakan rakyat dengan mendorong harga naik karena itu tidak naik, berdasarkan catatan resmi dari BPS tahun lalu sudah tidak ada gejolak harga asal dibantu dengan media pasti tidak naik,” tutupnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang pasar Nani mengungkapkan, jika harga cabai mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Jika sehari sebelumnya hargai cabai kecil hanya Rp20 ribu per kilo, kini harga cabai kecil sudah mencapai Rp35 ribu per kilo.
“Kalau yang cabai besar kemarin itu Rp40 ribu, sekarang sudah Rp50 ribu per kilo. Kentang juga kemarin masih Rp16 ribu, sekarang sudah Rp18 ribu,” bebernya. (B)