Lima Hari Diguyur Hujan, Konut Banjir Lagi

Lima Hari Diguyur Hujan, Konut Banjir Lagi
BANJIR - Hujan yang kembali mengguyur sejak satu pekan terakhir ini membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir dengan ketinggian air yang mencapai 1,5 meter.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Hujan yang kembali mengguyur sejak satu pekan terakhir ini membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir dengan ketinggian air yang mencapai 1,5 meter.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut menyebutkan, sejumlah wilayah yang kini terendam banjir itu adalah kecamatan Oheo, Landawe, Asera, Langkikima dan Andowia. Korbannya, 70 unit rumah penduduk terendam banjir serta sejumlah barang-barang berharga milik mereka hanyut karena tak sempat diselamatkan.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Konut Djasmidin menuturkan, lima kecamatan tersebut saat ini masuk tahap siaga 1. Bahkan, warga setempat telah dievakuasi oleh tim BPBPD ke tempat yang lebih aman.

(Baca Juga : Hujan Deras, Desa Polora Indah Konut Kembali Terendam Banjir Setinggi 5 Meter)

Dia menyebutkan, rumah penduduk yang terendam itu tersebar di lima kecamatan tersebut. Yakni, 12 unit di Walalindu, 17 di desa Tapu Watu, 20 di desa Alawanggugudu dan 30 rumah di desa Laronanga.

Lima Hari Diguyur Hujan, Konut Banjir Lagi
BANJIR – Tim BPBD Konawe Utara, di pimpin Kabid Kedaruratan dan Logistik, Djasmidin melakukan evakuasi terhadap masyarakat korban banjir di 5 kecamatan.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

“Semua sekitar 70 rumah. Banjir mulai dari ketinggian 50 senti meter sampai 1,5 meter. Yang terparah rumah warga dekat bantaran sungai Lasolo, itu langsung kami selamatkan dengan alat seadanya,” kata Djasmidin di sela aktivitas evakuasi korban banjir, Kamis (28/6/2018).

Dia menambahkan, untuk mempermudah melakukan tindakan pengamanan, pengawasan dan pemantauan pihaknya mendirikan Posko dan tenda pengungsian di 5 kecamatan itu.

“Kami juga lakukan koordinasi ke SKPD untuk bisa membantu mempermudah penanganan masyarakat korban banjir di lapangan,”tukasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya pada bulan Mei lalu, daerah penghasil nikel tersebut telah dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 4 meter. Ratusan rumah dan ratusan hektar sawah, kebun milik masyarakat di beberapa kecamatan terendam air dan gagal panen. 7 rumah diantaranya ludes di terpa banjir tanpa sisa. Kerugian harta benda masyarakat mencapai miliyaran rupiah. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini