ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dalam kurung waktu dua bulan ini, wilayah Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah dua kali dilanda banjir.
Pertama, pada tanggal 21 Mei lalu, sejumlah wilayah di daerah yang dipimpin oleh Ruksamin-Raup itu terendam air setinggi 4 meter.
Lalu, banjir kemudian kembali mengepung wilayah ini sejak beberapa hari lalu. Musibah itu terulang akibat tingginya curah hujan di daerah itu, sehingga sejumlah sungai meluap.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, banjir saat ini menghantam lima kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Andowia, Asera, Oheo dan Langgikima, Wiwirano.
(Baca Juga : Lima Hari Diguyur Hujan, Konut Banjir Lagi)
“Kecamatan Andowia itu Desa Labungga, Laronanga, Puuwonua dan Puusuli, ketinggian air hingga sore ini mencapai satu meter. Dan sudah masuk kepemukiman warga,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Konut Djasmiddin, Kamis (28/6/2018).
Untuk Kecamatan Asera sendiri, akibat luapan sungai Lasolo banjir melanda Desa Walalindu, Puuwanggudu, Alawanggudu dan Tapuwatu ketinggian air mencapai 1,5 meter.
“Kalau Kecamatan Oheo, belum masuk ke pemukiman warga. Tapi banjir melanda sawah milik masyarakat sekitar 100 hektar. Kemudian banjir juga memutus akses jalan dengan ketinggian air 1 sampai 2 meter di desa Sambandete,” ujarnya.
(Baca Juga : Hujan Deras, Desa Polora Indah Konut Kembali Terendam Banjir Setinggi 5 Meter)
Sementara di desa Polora Indah, Kecamatan Langgikima, lanjut Djasmiddin, banjir belum sempat merendam pemukiman warga. Namun air sudah merendam badan jalan, sehingga akses menuju darat menuju Sulawesi Tengah terputus.
“Begitu pun di desa Tamba Kua, Kecamatan Wiwirano. Banjir memutuskan akses menuju sana,” katanya.
Saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantuan kondisi titik air di lima kecamatan tersebut. Selain itu, warga disekitar lima kecamatan itu diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaannya. (B)