ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Sebanyak 315 orang mahasiswa di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalani proses wisuda untuk angkatan V, tahun ajaran 2017/2018.
Mereka diwisuda melalui rapat senat terbuka USN Kolaka yang digelar di Hotel Sutan Raja Kolaka, Senin (9/7/2018).
Tiga ratusan mahasiswa yang diwisuda kali ini terdiri dari program studi bahasa Inggris 168 orang, bahasa Indonesia 10 orang, Fakultas pertanian perikanan dan peternakan 15 orang, Fakultas Sainstek 26 orang, Fisip 15 orang, fakultas hukum 3 orang dan Fakultas teknologi informatika 77 orang.
Sementara untuk wisudawan terbaik pertama tahun ini diraih oleh Umi Amaliyah dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,97 dari Program Studi (Prodi) peternakan. Disusul Kartini Malik, mahasiswa bahasa Inggris dengan IPK 3,88.
Rektor USN Kolaka Azhari mengatakan, pada dasarnya USN hanya menggelar wisuda sekali setahun disetiap bulan November. Hanya saja saat dilaksanakan wisuda bulan November 2017, prodi bahasa Inggris belum keluar nilai agreditasinya, sehingga Rektor berjanji ketika akreditasi prodi bahasa Inggris keluar, akan dilaksanakan wisuda.
“Kalau agreditasi belum keluar baru wisuda, meski ijazahnya diakui, tapi tidak bisa diterima mendaftar di instansi manapun untuk CPNS,” katanya.
Menurut Azhari, tidak semua yang terlambat itu tidak baik. Hal ini terbukti dengan keluarnya nilai “B” untuk akreditasi prodi bahasa Inggris.
Azhari mengaku sangat sedih jika ada alumni USN yang berbuat tidak baik ditengah masyarakat, karena dirinya membawa USN Kolaka sejak masih swasta.
Karena itu, diharapkan Alumni menjaga USN dengan idealisme dan sikap yang baik, menghormati kedua orang tua, tidak iri melihat orang lain mendapat sesuatu, serta memegang kejujuran.
“Masuklah dalam masyarakat dengan menjaga kejujuran dan idealisme. Tanpa kejujuran dan idealisme meski beruntung, tapi suatu saat akan tersandung, karena itu merupakan sunnatullah,” tegasnya.
Tak lupa Azhari menyampaikan bahwa tahun 2020 nanti, semua sudah kuliah di kampus Tanggetada, sebab tahun 2019 nanti akan mendapat dana diluar APBN sebesar Rp 59 milyar untuk bangunan fisik. (*)