ZONASULTRA.COM,KENDARI– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG telah mengeluarkan rilis jadwal waktu dan bagaimana proses gerhana bulan total yang akan terjadi pada tanggal 28 Juli 2018 di Indonesia.
Proses gerhana dimulai ketika piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi, yaitu pada pukul 00:13,0 WIB. Setelah itu, kecerlangan Bulan menjadi sedikit lebih redup dibandingkan dengan kecerlangannya sebelum gerhana terjadi. Namun demikian, perubahan kecerlangan ini tidak akan dapat dideteksi oleh mata tanpa alat. Ia hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana terjadi dengan setelah fase gerhana mulai terjadi.
Ketika piringan Bulan mulai memasuki umbra Bumi, yang terjadi pada pukul 01:24,1 WIB, fase gerhana sebagian pun dimulai. Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi. Semakin lama bagian yang gelap ini menjadi semakin besar, hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pada pukul 02:29,9 WIB.
Sejak waktu tersebut, bagian bulan menjadi memerah dan mencapai puncak kemerahannya pada saat puncak gerhana pukul 03:21,7 WIB. Memerahnya piringan Bulan ini terjadi karena adanya cahaya Matahari yang dihamburkan oleh atmosfer Bumi, untuk kemudian bagian cahaya kemerahannya yang diteruskan hingga sampai ke Bulan. Karena itulah, fase totalitas dalam Gerhana Bulan Total akan berwarna kemerahan. Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas ini akan berakhir pada pukul 04:13,5 WIB, yaitu ketika piringan Bulan mulai memasuki kembali penumbra Bumi.
Piringan Bulan pun akan terlihat gelap kembali ditambah adanya bagian terang pada
piringan Bulan, yang menandakan persitiwa gerhana Bulan sebagian kembali terjadi. Seiring waktu bagian yang terang itu akan semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan meninggalkan umbra Bumi pada pukul 05:19,3 WIB. Pada saat tersebut Bulan berada di bagian penumbra Bumi sehingga peristiwa gerhana Bulan penumbra pun kembali terjadi. Bulan pun semakin cerlang, meskipun kurang cerlang dibandingkan purnama biasa, hingga akhirnya gerhana pun selesai pada pukul 06:30,3 WIB ketika Bulan meninggalkan penumbra Bumi.
(Berita Terkait : Gerhana Bulan Total 28 Juli Bisa Disaksikan di Sultra)
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui juga bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai ke Gerhana berakhir adalah 6 jam 17,3 menit. Adapun durasi dari fase Gerhana Sebagian mulai hingga Gerhana Sebagian berakhir berlangsung selama 3 jam 55,2 menit. Sementara itu durasi totalitas, yaitu dari fase Gerhana Total mulai hingga Gerhana Total berakhir berlangsung selama 1 jam 43,6 menit.
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanyasampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari,Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yakn. Gerhana Bulan Total (GBT) pada 31 Januari 2018 yang dapat diamati dari Indonesia. Selanjutnya Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pafa 15 Februari dan 28 13 Juli 2018. Sayang meski terjadi di Indonesia gerhana bulan ini tidak bisa disaksikan dari Indonesia. Kemudian Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi pada 28 Juli 2018 nanti dapat diamati dari Indonesia, dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. (B)