Mobilisasi TKA ke Morowali Via Kasilampe Didemo Warga

Mobilisasi TKA ke Morowali Via Kasilampe Didemo Warga
DEMO - Aksi unjuk rasa di pelataran kantor perwakilan PT IMIP oleh sekelompok massa dengan tuntutan menolak adanya aktivitas penyeberangan TKA ke Morowali, melalui Kasilampe. (Randy Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI-Warga Kelurahan Kasilampe, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku resah dengan adanya aktivitas mobilisasi Tenaga Kerja Asing (TKA) menuju Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang melintas di kampung mereka. Apalagi perusahaan tempat tujuan para TKA itu, juga ikut membangun kantor dan pelabuhan di kawasan Kampung Butung, masih di wilayah Kasilampe.

Tak tahan dengan keresahan itu, sekelompok massa yang menyebut dirinya Aliansi Pemuda Masyarakat Sultra (APMS) menggelar unjuk rasa di pelataran kantor cabang PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang ada di Kasilampe, Senin (23/07/2018). Mereka meminta agar PT IMIP menghentikan aktivitas pengiriman TKA ke Morowali, melewati Kasilampe.

Penanggungjawab aksi, Muh Sawal Ampera menyebut mobilisasi TKA di Kampung Butung, dilakukan setiap hari dengan memberangkatkan TKA kurang lebih puluhan bahkan ratusan orang tiap harinya. Bahkan mobilisasi itu, kata Sawal, di dukung dengan pembangunan kantor serta dergama sebagai tempat penyeberangan TKA ke Morowali lokasi PT.IMIP.

“Sehingga muncullah berbagai macam ketakutan dan keresahan bagi masyarakat, hingga bertanya negera kita ini sudah dikuasai oleh asing dan negara ini tidak lagi berpegang pada pasal 33 ayat 3 tentang bumi air dan kemakmuran rakyat,” jelasnya.

Mobilisasi TKA ke Morowali Via Kasilampe Didemo WargaAtas dasar itu, lanjut Sawal, pihaknya meminta pihak perusahaan menghentikan mobilisasi TKA di kawasan tersebut. Tidak hanya itu, massa juga meminta kepada pihak untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan yang ketat terhadap TKA.

“Menolak TKA masuk Indonesia, memboikot kantor cabang PT IMIP, jika masih terjadi mobilisasi TKA. Jika permintaan ini di indahkan, maka kami bersama masyarakat akan melakukan pemblokiran jalan menuju dermaga PT IMIP,” tegasnya.

Aksi itu sempat diwarnai keributan saat sekelompok orang tak dikenal yang diduga oknum suruhan perusahaan menghalangi massa yang berunjuk rasa. Bahkan bentrok tak terhindarkan. Beruntung pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kandai, bersama dengan pihak Polres Kendari dapat melerai kedua belah pihak.

Pihak perusahaan akhirnya bersedia, untuk menerima aspirasi dari massa aksi dan akan menggelar mediasi antara massa aksi dengan salah satu pimpinan PT IMIP. “Jadi Insya Allah, aspirasi kawan-kawan akan saya mediasi dan pertemukan dengan salah satu pucuk pimpinan PT IMIP,” ucap, Ruslan Muhtar, Humas pelabuhan PT IMIP.

Usai menggelar negosiasi dengan pihak perusahaan, massa aksi akhirnya membubarkan diri dan akan kembali melakukan mediasi dengan pihak perusahaan.(B)

 


Reporter : Randy Ardiansyah
Editor : Abdi MR