ZONASULTRA.COM, RAHA – Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Batalaiworu, Kabupaten Muna didaulat mewakili seluruh sekolah dasar yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional tahun 2018.
Hal itu terungkap setelah tim penilai LSS tingkat nasional mengunjungi SD 2 Batalaiworu, Rabu (25/7/2018).
Rombongan tim penilai terdiri atas perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Badan Lingkungan Hidup yang diketuai oleh Supartono.
Kedatangan rombongan ini disambut oleh bupati Muna, LM Rusman Emba dan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) setampat.
Bupati Muna, LM Rusman Emba mengapresiasi terpolihnya sekolah ini yang mewakili lomba sekolah sehat itu. Kata dia, SDN 2 Batalaiworu merupakan sekolah yang terbaik di Kabupaten Muna.
Rusman berjanji, pihaknya akan memberikan suport dan pendampingan sehingga sekolah tersebut mampu meraih nilai yang baik.
“Saya sangat mengapresiasi kepala sekolah dan seluruh jajarannya yang sudah melakukan inovasi dan kreatifitas yang sangat luar biasa. Sehingga bisa mewakili Sultra dalam ajang LSS di tingkat Nasional,” kata mantan ketua DPRD Sultra ini.
Kata Rusman, dengan momentum seperti ini, pihaknya akan memaksimalkan dan menunjukkan bahwa kabupaten Muna merupakan bagian tak terpisahkan dari kebersihan dan hidup sehat di kalangan sekolah.
Di tempat yang sama, Kepala SDN 2 Batalaiworu Wa Ode Faruli mengatakan, dalam mengikuti lomba sekolah sehat di tingkat nasional ini, pihaknya sudah jauh hari setelah di umumkan menjadi sekolah tingkat sekolah dasar yang mewakili Sultra.
Menurutnya, kriteria penilaian dalam lomba ini meliptu lingkungan sekolah yang sehat, melaksanakan pendidikan kesehatan serta pelayanan kesehatan. Kata dia, semua kriteria itu sudah terpenuhi di sekolah itu.
“Semoga dalam penilaian kali ini, kita dapat menjadi juara 1 sekolah sehat di tingkat nasional tahun 2018 ini,” harapnya.
Sementara itu, ketua tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) Supartono mengatakan, untuk dapat belajar yang efektif peserta didik memerlukan kesehatan yang baik. Lanjut dia, komitmen ini yang harus dijaga, pelihara dan tingkatkan oleh setiap sekolah.
“Peningkatan program UKS atau madrasah hendaknya menjadi perhatian kita semua mulai dari tim pengembang UKS, kepala sekolah, guru, orang tua, peserta didik dan masyarakat. Bila semuanya memiliki pandangan dan komitmen yang sama, maka program UKS ini akan memiliki nilai yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
(Baca Juga : SMPN 1 Sampara Wakili Sultra Jadi Nominasi LSS Tingkat Nasional)
Dia menambahkan, penerapan dalam kategori pemenang dalam LSS ini untuk mengakomodir sekolah-sekolah yang ada di perkotaan dan di pedasaan. Dimana sekolah yang ada di perkotaan yang sudah sangat baik sarana dan prasananya, akan dinilai berdasarkan kinerja kategori terbaik.
“Sedangkan sekolah yang ada di pedesaan akan dinilai berdasarkat kategori pencapaian terbaik. Hal ini, karena sekolah-sekolah yang ada di pedesaan tidak memiliki sarana dan prasarana yang baik, namun memiliki usaha dan keinginan yang tinggi untuk menerapkan sekolah yang sehat,” ungkapnya.
Untuk itu, Supartono berharap kepada tim pengembang UKS provinsi, kabupaten atau kota dan tim pelaksana UKS, mampu melahirkan program-program UKS atau madrasah yang inovatif dan produktif di lingkungan sekolah dan masyarakat. (B)