ZONASULTRA.COM, KENDARI-Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari masih butuh banyak pembenahan. Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Teguh Setyabudi sudah memetakan berbagai masalah di rumah sakit plat merah itu, usai ia berkunjung Kamis (2/8/2018). Urusan sumber daya manusia dan infrastruktur jadi sorotannya.
Seperti dikutip dari Kusnadi, Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Sultra, Pj Gubernur, Teguh Setyabudi menyebut idelanya di rumah sakit itu, satu tempat tidur harus satu perawat. “Pak Pj Gubernur melihat rasio perawat dengan kebutuhan belum terpenuhi,” kata Kusnadi.
Padahal, kata dia, sesuai dengan Permenkes nomor 340 tahun 2010, bahwa setiap satu tempat tidur itu minimal harus ada 1 perawat. Sedangkan jumlah tempat tidur sekarang di RSJ Kota kendari ada 205, sementara jumlah perawat hanya 74 orang ASN. “Jadi kurang 131 perawat,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, saat ini RSJ Kota Kendari hanya memiliki satu dokter ahli jiwa. Padahal harusnya sesuai regulasi, tenaga dokter ahli jiwa harus dua dokter ahli jiwa tetap dan 3 volunter dalam satu RSJ.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Sultra juga mengecek sejumlah ruang yang ada di rumah sakit tersebut. Seperti ruang UGD, ruang manajemen, ruang rawat jalan, ruang rawat inap, bangunan rehabilitasi medik dan beberapa bangunan penunjang lainnya.
Setelah melihat langsung kondisi infrastruktur, tambah Kusnadi, Pj Gubernur sangat prihatin. Hal itu dikarenakan sebagian besar bangunan RSJ, sudah tidak standar untuk ukuran RSJ terkini dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Beliau juga sedih melihat kondisi pagar keliling RSJ, sudah ada bagian yang runtuh. Sehingga menyatu dengan lahan masyarakat luar RSJ, dan ini menimbulkan kerawanan karena pasien bisa langsung lari lewat pagar yang roboh ini, disisi lain masyarakat umum leluasa keluar masuk areal RSJ setiap saat,” ujarnya.
Usai meninjau RSJ Kota Kendari, Teguh pun berjanji di tahun 2019 akan menuntaskan segala permasalahan yang ada di RSJ Kota Kendari. Terlebih menyangkut soal tenaga medis serta infrastruktur RSJ.
“Pak Pj berjanji, akan mengkomunkasikan kepada gubernur terpilih Pak Ali Mazi tentang hal ini. Beliau juga meminta kepada semua stakeholder, terkait untuk meningkatkan kepedulian agar RSJ satu-satunya di Sultra ini dapat terus eksis melayani penderita gangguan jiwa,” tutupnya.
Untuk diketahui, saat ini RSJ Kota Kendari memiliki pasien penderita gangguan jiwa yang rawat inap sebanya 160 orang. Untuk pasien rawat jalan, rata-rata mencapai 30 hingga 40 orang perharinya.
RSJ yang berdiri sejak tahun 1986 ini, memiliki tenaga perawat Aparatur SIpil Negara (ASN) sebanyak 232 orang, sementara tenaga honor sebanyak 26 orang dan tenaga perawat non-ASN dengan status mengabdi sebanyak 56 orang.(B)