Warga Bunga Seroja Tewas Saat Menjala Ikan di Teluk Kendari

554
Warga Bunga Seroja Tewas Saat Menjala Ikan di Teluk Kendari
TEWAS - Senin (6/8/2018) sore menjadi hari terakhir Tius bertemu keluarganya. Lelaki berusia 40 tahun yang pamit menjala ikan di Teluk Kendari ini kemudian ditemukan sudah meninggal sehari setelahnya, Selasa (7/8/2018) pagi ini di sekitar Taman Wisata Mangrove, Kendari. (Foto : Humas SAR Kendari)

ZONASULTRA.COM,KENDARI-Senin (6/8/2018) sore menjadi hari terakhir Tius bertemu keluarganya. Lelaki berusia 40 tahun yang pamit menjala ikan di Teluk Kendari ini kemudian ditemukan sudah meninggal sehari setelahnya, Selasa (7/8/2018) pagi ini di sekitar Taman Wisata Mangrove, Kendari.

Ayah tiga anak ini sehari-harinya bekerja sebagai tukang kayu. Namun untuk mengisi waktu luangnya, ia kerap mencari ikan dengan cara memasang pukat di Teluk Kendari, tepatnya di sekitar Taman Wisata Mangrove yang terletak di depan Hotel Same Kendari.

Aris (36), kerabat korban bercerita, Tius pamit memasang jaring, Senin sore. Hingga Selasa pagi tadi, Tius belum juga pulang ke rumah. Padahal, biasanya Tius sudah sampai rumah saat matahari terbenam. Hal itulah yang membuat keluarga korban resah dan meminta tolong ke warga dan SAR kendari untuk melakukan pencarian. Keluarga korban juga melapor ke Polsek Kemaraya.

BACA JUGA :  Kondisi Atmosfer Sultra Labil, Warga Dihimbau Waspada Hujan Lebat

Bersama warga, Pukul 08.45 Wita, pagi tadi, Tius ditemukan sudah tidak bernyawa.
Posisinya telungkup di dasar Teluk Kendari, kawasan Taman Wisata Mangrove. Warga menduga kaki Tius keram saat memasang pukat, dan secara bersamaan air di teluk pasang. Biasanya air pasang di Teluk Kendari jelang matahari terbenam.

“Kayanya dia keram. Dia mungkin juga tidak rasa air naik. Kalau kakinya menyangkut di pukat itu tidak mungkin karena waktu kita dapat, kakinya tidak terikat di pukat,” kata Aris saat ditemui di rumah duka, di Jalan Bunga Seroja.

BACA JUGA :  Kerjasama Pemkab Konut-Yeongwol dan Sejarah Pertemuan Oheo dan Anawai Ngguluri

Leman (40) salah satu saksi mata, yang turut mengevakuasi korban menduga korban terjebak di lumpur dan saat bersamaan air pasang. Untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia, Kepolisian Sektor Kemaraya saat ini tengah melakukan penyelidikan.

Saat ini pihak kepolisian masih menunggu persetujuan keluarga untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah. “Dugaan awal itu kakinya kram saat di lumpur. Tapi kita masih melakukan penyelidikan. Sekarang kita tunggu keputusan keluarga apakah setuju untuk otopsi,” ujar Iptu Fajar Mauludi, Kapolsek Kemaraya di rumah duka.(B)

 


Reporter : Lukman Budianto
Editor : Abdi MR