ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Tiga Kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam kategori rawan pangan. Ketiga Kecamatan itu yakni Latoma, Asinua dan Routa dinilai selalu mengalami kesulitan setiap memasarkan pangan mereka karena kondisi infrastruktur yang kurang memadai. Ditambah lagi lahan pertanian di daerah itu berada di tempat yang sempit dan berlokasi di perbukitan tandus, dan rawan banjir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muhammad Akbar mengungkapkan, faktor-faktor yang membuat sebuah daerah menjadi rawan pangan antara lain karena daerah tersebut tidak memiliki akses listrik dan air bersih, dan rawan banjir. Serta sulitnya akses transportasi, karena rawan pangan itu juga bisa terjadi karena bahan pangan sering datang terlambat di daerah itu.
“Berdasarkan peta kami tiga daerah itu yakni Kecamatan Asinua, Latoma dan Routa masuk kategori daerah rawan pangan. Ketiganya berada di lahan kering, dan susah untuk mendapatkan air saat kemarau, sehingga ketika terjadi musim kemarau berkepanjangan, akan terjadi rawan pangan,” terangnya
Dikatakannya, meski tiga daerah ini masuk kategori rawan pangan bukan berarti tiga Kecamatan tersebut tidak ada pangan. Melainkan, karena kondisi daerahnya seperti akses jalan menuju daerahnya cukup sulit dan berdampak pada kesulitan mengangkut pangan. Dalam artian produksi pangannya cukup akan tetapi memasarkannya mengalami kesulitan.
“Adanya akses transportasi yang buruk, sehingga harga pangan akan lebih mahal dari harga pasar pada umumnya juga menjadi faktor,” terangnya
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk mengatasi kerawanan pangan, Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe telah menyalurkan bantuan. Dikatakan Akbar, bantuan ini diberikan berdasarkan analisa yang telah dilakukan sebelumnya sehingga wilayah tersebut masuk dalam kategori klasifikasi rawan pangan.
“Ada tiga komponen untuk masuk dalam klasifikasi tersebut yaitu sistem analisis kewaspadaan pangan dan gizi, belanja bahan makanan atau ketersediaan, dan akses atau daya beli dan distribusi makanan,” terangnya. (B)
Reporter : Dedy Finafiskar
Editor : Tahir Ose