KKN Tematik 2018 UHO Gencar Sosialisasi Cara Pembuatan Obat Tradisional

KKN Tematik 2018 UHO Gencar Sosialisasi Cara Pembuatan Obat Tradisional
SOSIALISASI - Foto bersama mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, usai sosialisasi cara pembuatan atau pemanfaatan tanaman obat tradisional (TOT). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tahun 2018 gencar melakukan sosialisasi cara pembuatan atau pemanfaatan tanaman obat tradisional (TOT).

Dosen Fakultas Farmasi UHO Adryan Fristiohady Lubis mengatakan,
pengolahan TOT menjadi produk kesehatan dapat menjadi potensi wirausaha baru. Kegiatan ini berlangsung sejak 27 Juli – 26 Agustus 2018 di Desa Sindangkasih, Ranomeeto Barat, Konawe Selatan (Konsel).

Sebanyak 15 mahasiswa UHO mengikuti KKN PPM ini yang terdiri dari mahasiswa Farmasi, Kimia, dan Pertanian. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah optimalisasi budidaya dan relokasi melalui pembuatan kebun tanaman obat keluarga (TOGA).

Untuk itu masyarakat juga diikutsertakan secara aktif pada pelatihan dan pengolahan bahan baku tanaman obat menjadi bahan baku produk kesehatan sesuai dengan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), serta swamedikasi obat tradisional.

Menurutnya, saat ini obat tradisional di Indonesia masih digunakan secara luas di berbagai lapisan masyarakat, baik itu di desa maupun di kota. Penggunaan obat tradisional semakin meningkat dengan kecenderungan gaya hidup kembali ke alam (back to nature).

Di mana kencenderungan ini sangat terlihat dari maraknya produk-produk berbahan herbal yang beredar di pasaran. Disamping itu, belum meratanya sarana kesehatan juga mahalnya harga obat dan banyaknya efek samping dari obat modern menjadi faktor pendorong bagi masyarakat untuk mendayagunakan obat tradisional.

“Meskipun penggunan obat di kalangan masyarakat sudah sangat banyak namun data tentang alasan dan latar belakang masyarakat memilih menggunakan obat tradisional masih sedikit,” ungkap Adry kepada zonasultra.id, Kamis (9/8/2018).

Untuk mencari alternatif solusi pemecahan masalah di atas, maka diadakan kegiatan pengabdian masyarakat terintegrasi KKN Tematik oleh Dewan Guru Besar UHO yang diketuai oleh Sahidin dan beranggotakan Murdjani Kamaludddin, Suaib dan Wahyuni.

(Baca Juga : Bhabinkamtibmas dan Mahasiswa KKN UHO Sosialisasi Bahaya Narkotika di SMPN 4 Kendari)

Bekerja sama dengan Fakultas Farmasi UHO guna mengoptimalkan pemanfaatan hasil bumi menjadi produk kesehatan dalam skala kecil dengan nilai ekonomi lebih tinggi.

Guna memperoleh produk kesehatan yang sesuai dengan standar CPOTB masyarakat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan pasca panen sehingga menghasilkan bahan yang berkualitas dan dipertanggungjawabkan khasiatnya.

Sebagian besar masyakarat di Desa Sindangkasih, Ranomeeto Barat bermata pencaharian sebagai petani, dan banyak dari masyarakat belum memahami fungsi dan penggunaan obat tradisional berdasarkan data-data ilmiah.

“Segi aplikasi penggunan obat tradisional di masyarakat sudah banyak yang menggunakan obat tradisional namun masih sedikit yang paham fungsi tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional, sehingga pengetahuan sangat berperan penting untuk mengambil sikap dan tindakan yang semestinya,” jelasnya.

Alasan dari masyarakat belum mengetahui fungsi dan penggunaan dari obat tradisional karena memang belum ada penyuluhan dari tenaga kesehatan, khususnya tenaga kefarmasian tentang penggunaan, pengolahan TOT dan manfaat obat tradisional.

Sebagai perguruan tinggi yang melaksanakan asas Thidharma Perguruan Tinggi, UHO memiliki peran sentral dalam mengkaji dan memperhatikan isu lingkungan, khususnya pemanfaatan sumber daya alam. (B)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini