ZONASULTRA.COM, KENDARI– Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Halu Oleo Kendari, menurunkan Tim Bantuan Medis (TBM) untuk melakukan pemeriksaan medis bagi para korban gempa di Lombok, NTB.
Relawan TBM FK UHO Andi Uznul yang ikut dalam kunjungan di Lombok mengatakan, ada lima dokter yang merupakan almuni FK UHO dan empat orang dosen FK UHO serta dua mahasiswa yang berangkat dengan membawa berupa obat-obatan, uang tunai dan perlengkapan medis pada hari Kamis (9/8/2018).
“Bantuan obat dan uang itu dari logistik tim bantuan medis ischiadicus FK UHO,” ungkap Andi Uznul kepada zonasultra melalui sambungan WhatsApp Mesengger, Minggu (11/8/2018).
Aksi peduli yang dilaksanakan FK UHO ini merupakan bentuk kepedulian kemanusian pihaknya terhadap warga korban gempa yang menimpa Pulau Lombok dengan jumlah korban yang tidak sedikit. Salah satu harapannya bantuan tersebut dapat mengurangi beban masyarakat setempat.
“Kita masih di Lombok sekarang sampai hari Minggu,” tukasnya.
Sejumlah pemeriksaan yang dilakukan yakni untuk dua dokter umum dr. Alim Alfath dan dr. Ashae Riyanto bersama pihak TBM FK UHO, melakukan pemeriksaan kesehatan gratis serta perawatan operasi di daerah yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yakni di daerah korban gempa antara Desa Gangga dan Desa Kayangan, Lombok Utara.
Sementara itu, dua dokter spesialis orthopedi dr. Rustam dan spesialis anastesi dr. Agus Salim ikut melakukan tindakan operasi di kapal KRI Angkatan Laut (AL).
Andi Uznul menjelaskan, pertama kali sampai di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) kondisi ibu kota tidak terlalu parah, dan ketika sampai di wilayah tugas Lombok Utara kondisi sangat parah banyak rumah yang sudah rata dengan tanah.
Di wilayah tersebut TBM FK UHO bersama dua dokter spesialis telah melakukan perawatan dan pemeriksaan serta tindakan medis kepada kurang lebih 40 pasien yang didominasi oleh anak-anak. Banyak dari mereka yang mengalami luka sobek pada bagian tubuh dan ada beberapa pasien anak-anak yang kepalanya harus dijahit serta dilakukan radiologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara dua dokter spesialis yang di kapal KRI TNI AL, saat ini masih terus melakukan tindakan operasi dengan peralatan yang sudah disiapkan. Beberapa pasien yang dioperasi adalah mereka yang mengalami patah tulang.
“Saya mendengar cerita dari warga setempat katanya gempa terjadi waktu shalat Isya kemudian lampu padam dan terjadi guncangan yang sangat kuat dan menyebabkan sejumlah bangunan rumah runtuh,” jelas Andi Uznul.Nuzul.
Selain relawan tim medis dari FK UHO, sejumlah universitas juga turut andil dalam kegiatan kemanusian ini seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Tadulako, Universitas Mataram, Universitas Muhamaddiyah Makassar dan sejumlah Universitas lain yang ada di Indonesia. (A)