Cold Storage di Muara Tinobu Konut Resmi Beroperasi

Cold Storage di Muara Tinobu Konut Resmi Beroperasi
PERESMIAN COLD STORAGE - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Konut Deddi Riyanto Hamid, bersama Kabid P2HP DKP Konut, Tomy Hendra dan kelompok koperasi nelayan berkah samudra saat melakukan uji coba pengoprasian cold storage di wilayah Desa Muara Tinobu, Kecamatan Lasolo. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui dinas kelautan dan perikanan (DKP) setempat meresmikan pengoperasian perdana cold storage di wilayah Desa Muara Tinobu, Kecamatan Lasolo, Kamis (13/9/2018).

Kepala DKP Konut Deddi Riyanto Hamid mengatakan, cold storage atau yang lebih dikenal dengan pabrik pembekuan ikan merupakan wadah para nelayan yang telah dibentuk dalam koperasi untuk meningkatkan nilai jual hasil laut di pasaran, dan mempertahankan kualitas ikan agar tetap baik.

Diuraikan Deddi, cold storage yang dioperasikan itu memiliki daya tampung hingga 100 ton. Dengan mesin pengolahan berteknologi canggih, dipastikan dapat memberikan ketahanan ikan hingga 9 bulan lamanya.

Sistem kerja pabrik tersebut, lanjut pria berkacamata ini, dilakukan pembekuan dalam freezer room dengan volume berjumlah 4 ton. Prosesnya memakan waktu kurang lebih 8 jam dengan suhu minus 40 sampai 45 derajat Celcius.

“Usai pembekuan, selanjutnya disimpan pada ruang pendingin khusus pada suhu minus 25 sampai 30 derajat celcius dengan kapasitas penampuangan 50 ton per ruangan. Setelah pengolahan sudah sekitar 6 sampai 10 ton maka sudah bisa dipasarkan keluar. Cold storage juga berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri sehingga ikan tidak mudah busuk,” terang mantan Kabag Ekonomi Konut ini.

Kabid P2HP DKP Konut Tomy Hendra menambahkan, pembangunan cold storage dilakukan sejak akhir Desember 2016 lalu dan dioprasikan pada 2018 ini. Biaya pembangunannya sekitar Rp3 miliar melalui dana APBN. Pabrik tersebut dikelola langsung oleh kelompok koperasi nelayan.

Dia menambahkan, pemda juga telah menyalurkan dua unit mobil truk jenis 6 roda, yang diberi nama rantai dingin. Armada tersebut sudah lengkapi fasilitas mesin pendingin sebagai alat transportasi nelayan untuk membawa bahan baku di pasaran.

“Nelayan kini tidak perlu khawatir lagi hasil tangkapanya akan busuk dan dibuang jika tidak laku. Ini merupakan bantuan perdana untuk pabrik pembekuan ikan sebagai upaya pemerintah mendorong perekonomian para nelayan menjadi lebih baik,” tukasnya.

Di tempat itu, DKP Konut bersama kelompok koperasi nelayan melakukan uji coba pengolahan ikan teri sebanyak 1,5 ton. (B)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini