Begini Kondisi Pembangunan Pabrik Nikel PT MBG di Konut

Begini Kondisi Pembangunan Pabrik Nikel PT MBG di Konut
KONDISI PEMBANGUNAN PABRIK - Lokasi pembangunan pabrik nikel di Desa Tapunggaya dan Tapuemea Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara penimbunan baru dilaksanakan seluas sekitar 5 hektare. (MURTAIDIN/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pasca peresmian yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan pabrik nikel PT MBG di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 19 Juli 2017 lalu, hingga saat ini tanda-tanda akan berdirinya pabrik yang sempat didengung-dengungkan oleh Bupati Ruksamin boleh dibilang jauh dari harapan.

Untuk diketahui PT MBG merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang hadir sejak pertengahan tahun 2017 lalu, dengan menggandeng PT Oheo selaku kontraktor guna berinvestasi besar-besaran di Kabupaten Konawe Utara. Salah satunya adalah melakukan pembangunan pabrik nikel, namun realitas yang terjadi lahan tempat berdirinya pabrik di Desa Tapunggaya dan Tapuemea Kecamatan Molawe itu ternyata baru ditimbun seluas sekitar 3,5 hektare.

Saat awak media ini menyambangi lokasi pembangunan pabrik nikel PT MBG di Desa Tapunggaya dan Tapuemea, jalan menuju lokasi itu dipalang dengan kayu dan bertuliskan “Warning PT Oheo” sehingga kendaraan roda empat tidak dapat masuk atau pun keluar lokasi. Entah ditujukan kepada siapa kalimat yang terpampang dalam palang itu.

Sesampai di basecamp perusahaan, terlihat hanya tiga unit kendaraan berat yang terparkir dan dua mobil truk. Di antaranya, exsavator, loader dan pibro dan Untung, salah satu operator alat berat yang bekerja di PT MBG.

Begini Kondisi Pembangunan Pabrik Nikel PT MBG di Konut

Pada awak Zonasultra.com, operator alat berat ini bercerita, penimbunan lokasi pembangunan pabrik nikel dihentikan. Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan dan apa penyebap dihentikannya aktifitas. Ia juga tidak mengetahui pasti penyebab jalan menuju lokasi ditutup dan diberi tanda warning.

“Bagaimana ditutup jalan. Saya kurang tau penyebabnya yang tutup itu PT Oheo, hanya saya kurang tau karena pelaksana pembangunan pabrik ini PT Oheo. Sudah dua hari ini parkir alat,” ujarnya, Kamis (13/9/2018).

Begini Kondisi Pembangunan Pabrik Nikel PT MBG di KonutKata Untung, luas lahan yang akan digunakan oleh pabrik milik PT MBG adalah sekitar 50 hektare lebih. Karena akan menggunakan 6 tungku, namun realitas penimbunan untuk lokasi pembangunan pabrik diperkirakan baru sekitar 5 hektare.

“Ini alat berat punyanya PT MBG. PT Oheo itu cuman datang baru pulang. Itu hari waktu penimbunan pertama PT Oheo, hanya tiba-tiba dia (PT Oheo) berhenti. Baru ini kan butuh proses cepat. Dua hari tidak ada aktifitas, tinggal makan, tidur, tunggu ajal,” katanya sembari tertawa.

Kepala Desa Tapunggaya, Aksam yang disambangi di kediamannya, enggan menjawab proses pembangunan pabrik nikel oleh PT MBG apakah akan terealisasi sesuai dengan harapan masyarakat.

“Itu mi yang saya tidak bisa jawab apakah akan terbangun atau tidak. Tapi saya lihat itu lagi sementara pembangunan pabrik,” kata Aksam.

Selaku pemerintah desa, Aksan membeberkan jika PT MBG dan PT Oheo selaku kontraktor pelaksana ternyata belum sama sekali melakukan sosialisasi dengan masyarakat pemilik lahan. Padahal, perusahaan asal Korea Selatan itu telah melakukan proses penimbunan tempat berdirinya pabrik nikel.

“Sejauh ini belum ada sosialisasi pembebasan lahan. Hanya saat ini masyarakat pemilik lahan diam, karena mereka berkeinginan supaya bagaimana itu pabrik bisa berdiri di bumi Konawe Utara. Makanya mereka tidak mau ribut dulu,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Humas PT Oheo Djalil, selaku kontraktor pelaksana pembangunan pabrik nikel PT MBG yang dikonfirmasi terkait progres pembangunan belum mengetahui sudah sejauh mana proses pembangunannya.

“Iya.. Saya kumpul data dulu buat hitung berapa persen. Nanti diinfokan yaa,” kata Djalil melalui pesan Whatshap.

Berbeda dengan Humas PT Oheo. Salah satu perwakilan PT MBG, Mr Jacky yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp enggan memberi tanggapan, dan hanya membaca pesan tersebut. (A)

 


Reporter : Murtaidin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini