ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi-Lukman Abunawas menggelar pesta rakyat bertemakan Pakande-Kandea. Acara tersebut dilaksanakan pasangan dengan akronim AMAN ini, sebagai bentuk syukur atas pelantikan dirinya pada 5 September 2018 lalu.
Pakande-Kandea sendiri merupakan bahasa Wolio yang artinya makan-makan. Ini adalah tradisi lokal yang berasal dari tanah Buton, Sulawesi Tenggara.
Dalam acara Pakande-Kandea, juga menghadirkan gadis-gadis cantik dengan berpakaian busana adat. Para gadis ini, bertugas untuk menjaga talang makanan dan melayani tamu undangan.
(Baca Juga : Ribuan Orang Hadiri Pakande-Kandea, Acara Penyambutan Ali Mazi-Lukman)
Puncaknya, dimana tamu yang telah menunggu sejak siang dan duduk berjejer untuk disuapi oleh para gadis dengan pakaian adat.
Pemerhati Budaya Buton, La Ode Rahman mengatatakan, sejatinya Pakande-kandea merupakan wujud rasa syukur seluruh rakyat atas pemimpin baru.
“Dan ini juga mengandung arti, bermakna sosial bagaimana yang rezekinya berlebih memberi kepada yang kurang. Dan juga ungkapan terima kasih atas apa yang dicapai selama satu tahun, dan dinikmati secara bersama-sama,” ungkapnya.
Di Buton sendiri, Pakande-kandea biasanya dilaksanakan setelah perayaan hari raya Idul Fitri atau lebaran. Sebab pada moment tersebut, seluruh keluarga yang merantau telah kembali ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama-sama.
“Ditalang-talang itu, semua berisi makanan-makanan khas dari Buton. Dan sebelum menikmati makanannya, ada semacam doa syukur,” jelasnya.
Pantauan awak ZONASULTRA.COM, pesta rakyat Pakande-kandea kali ini tak hanya di hadiri oleh masyarakat lokal dari kabupaten/ kota se Sultra. Sejumlah warga negara asing terlihat turut andil dalam acara itu.
Salah satunya Maikel, warga negara Rusia yang kini tinggal di Jakarta. Dia datang ke Sultra bersama sejumlah rekannya, menghadiri undangan Gubernur Sultra, Ali Mazi.
Maikel pun tidak segan memuji pesta rakyat Pakande-kandea yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sultra itu.
“Sangat bagus dan saya sangat suka, karena tradisinya sangat kuat. Dan biasanya yang begini itu menyatukan banyak suku dan bangsa. Sangat luar biasa,” pujinya. (A)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Abdul Saban