ZONASULTRA.COM, LAWORO – Imunisasi campka, (Measles Rubella/MR) di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) baru mencapai 60 persen dari tergat yang ditentukan pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Mubar, Hidayat mengatakan saat ini sasaran imunisasi ini adalah anak berumur sembilan bulan hingga 15 tahun. Sayangnya, pecapaian target itu masih jauh dari yang diimpikan.
“Insyaallah dalam waktu dekat ini, kita bisa meningkat lagi pemberian imunisasi MR ini kepada anak-anak Mubar ,” kata Hidayat, Senin (24/9/2018).
Kata dia, minimnya capaian target itu karena saat proses pelaksanaannya, banyak pihak sekolah yang menolak untuk dilakukan imunisasi MR itu. Sebab, pihak sekolah juga dilarang oleh orang tua siswa untuk menerima program itu.
Informasi yang berkembang, para orang tua itu mengaku mendengar kabar jika banyak anak yang meninggal dunia setelah diberikan imunisasi itu.
“Kita sekarang memberikan pengertian dan sosialisasi kepada orang tua murid agar mau anaknya diberikan imunisasi MR. Karena sekarang sudah ada kasus rubella di Kabupaten Buton,” tuturnya.
Kedepan, kata dia, pihaknya tidak lagi melakukan imunisasi itu ke sekolah-sekolah, melainkan melalui Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu).
“Kita sudah beritahukan kader-kader yang ada di setiap Puskesmas untuk menyampaikan kepada orang tua pentingnya imunisasi MR ini. Dan alhamdulillah banyak orang tua yang mau anaknya diberikan imunisasi MR tersebut,” katanya.
Menurutnya, program imunisasi ini juga mendapat respon positif dari Bupati setempat, LM Rajiun Tumda. Bahkan Rajiun bersama istrinya mengantarkan lansung anaknya untuk diberi imunisasi MR itu.
“Terkadang beliau (Rajiun) juga menelpon dan menanyakan jadwal pemberian imunisasi ini,” katanya.
Dia berharap masyarakat bisa mencontoh pemikiran Rajiun dalam menghadapi desas desus tentang dampak imunisasi itu. (B)