ZONASULTRA.COM, JAKARTA– Keindahan dan ragam kreasi tenun khas Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersaji dalam pameran Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang dihelat di aula Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.
Pameran berlangsung selama empat hari sejak Kamis hingga Minggu ini. Pameran dibuka Ketua Dekranas RI, Mufidah Jusuf KalIa.
Pameran Dekranas menampilkan beragam inovasi produk kerajinan daerah yang khas. Kerajinan-kerajinan itu ada yang diangkat dari budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah.
Dalam kesempatan itu Mufidah mengapresiasi produk yang ditampilkan oleh perwakilan dekranas daerah. Katanya produk yang dipamerkan menggali dan mengusung kekayaan budaya dan kearifan lokal setiap daerah. Kebudayaan lokal nusantara sangat bervariatif sehingga patut diperhatikan sebagai identitas nasional. Namun begitu lanjutnya jangan sampai hal itu mengekang kreatifitas pelaku. Setiap daerah harus mampu berinovasi memgembangkan produknya menuju kriya nusantara yang berkualitas.
“Industri kreatif lokal bagus untuk meningkatkan daya saing produk kebudayaan, sehingga produk kerajinan kita jadi produk yang diminati dan memiliki daya saing,” ujar Mufidah.
Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bombana Andi Nirwana, menjelaskan pada pameran kali ini, pihaknya memamerkan keindahan tenun dari negeri munajah.
Tenun khas tersebut yakni tenun dari suku Moronene yakni Sosoronga dengan motif Bosu-bosu (renda-renda) dan Burisininta (motif daun pakis). Motif Sosorongan kata Nirwana terinspirasi dari aneka tanaman khas yang tumbuh di daerah tersebut.
“Kami dari Dekranasda Bombana hadir dengan mengenalkan motif Sosoronga yang telah kami kembangkan sejak beberapa tahun Silam,” Kata Andi Nirwana Tafdil disela pameran Dekranas di Jakarta
Wanita yang di dapuk menjadi Ketua organisasi pegiat seni dan budaya sejak Tahun 2012 ini mengaku proses pengembangan motif Sosoronga tidak mudah. Ada beberapa fase yang dilalui hingga motif tenun ini benar-benar menjadi motif yang diterima di jazirah Sultra. Dalam ajang pameran Dekranas ini, Nirwana berharap motif tenun Sosoronga Bombana dapat dikenal lebih luas lagi.
“Yang perlu untuk pengembangan motif adalah bagaimana meningkatkan kualitas tenun dan memenuhi bahan dasar penenun itu sendiri seperti benang dan pewarnaan. Dimana untuk memenuhi permintaan pasar dan bisa sampai ke tingkat Nasional bahkan Internasional itu perlu peningkatan atau perbaikan bahan tenunan,” ucapnya. (B)