ZONASULTRA.COM, RAHA – Mengenakkan kemeja merah nampak modis dengan sepatu ket hitam, anggota Komisi V DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra) Ridwan Bae bertandang di Muna. Kehadiran Ridwan di Bumi Sowite itu untuk menghadiri kegiatan program inovasi desa kabupaten Muna tahun 2018.
Program inovasi desa, kata Ridwan, merupakan istilah baru dalam dunia pembangunan, karena saat ini desa sudah menjadi pionir sebagai suksesi pembangunan di daerah.
“Saat ini desa mulai maju dibanding dulu, desa ini hampir tidak dilirik. Tapi sekarang jika orang memilih mau jadi caleg, camat mereka lebih memilih jadi Kades,” terang Ridwan, saat diundang sebagai pemateri di program bursa inovasi desa, Jumat (28/9/2018).
Maka, lanjut mantan Bupati Muna dua periode ini, inovasi desa sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program bupati.
Politisi senior partai Golkar ini, mengaku saat ini miliaran anggaran telah digelentorkan di desa, maka bursa inovasi ini sangat penting diterapkan agar setiap desa bisa bersaing dengan kota.
“Sekarang tidak ada lagi batasan antara kota dan desa karena di desa juga orang bisa mengakses informasi dunia lewat internet. Jadi anggaran miliaran itu mesti dikelola dengan inovasi agar anggaran itu digunakan sesuai peruntukannya,” urainya.
Sementara itu, Bupati Muna, Rusman Emba mengaku kehadiran Ridwan Bae di Muna memberikan angin segar terhadap pembangunan di daerahnya.
“Ada sekitar ratusan triliun yang ditangani di pusat, jadi kedatangan salah satu tokoh pembangunan ini sangat bermanfaat untuk pembangunan di Muna,” ungkapnya.
Selain itu, mantan anggota DPD RI menambahkan, Muna saat ini sudah menganggarkan pembangunan GOR senilai 50 miliar. “Nanti semua bangunan yang sudah rusak kita akan bangun kembali,” urainya.
Kepala DPMD Muna, Laode Darmansyah menuturkan semua desa memiliki inovasi berbeda beda dalam program pembangunan di desanya. Selain itu, hampir semua desa lebih fokus kepada pembangunan infrastruktur.
“Banyak keluhan dari pendamping desa mereka mengatakan hampir setiap desa kurang memiliki inovasi dalam penerapan program,” cetusnya.
Ia pun menjabarkan beberapa komoditi unggulan di Muna untuk dikembangkan seperti jambu mete. “Saat ini kita sudah bangun rumah produksi jambu mete sebesar Rp 1 Miliar di desa Kontunaga. Ini nantinya akan menjadi ikon Muna,” terangnya.
Selain jambu mete, pihaknya juga bakal menggerakkan para penternak yang ada di Muna. “Ternak sapi, kambing dan ayam petelur di Muna sangat berpotensi. Bisa menunjang investasi di Muna,” tambah Darmansyah.(A)