ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi memaparkan sejumlah visi misi dan program 100 hari kerjanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan tingkat provinsi sultra, di Hotel Grand Clarion Kendari, Kamis (4/10/2018).
Kepada sejumlah bupati dan wali kota se Sultra yang hadir dalam Rakor itu, Ali Mazi mengaku telah mempersiapkan rancangan pembangunan lima tahun kedepan yang disusun berdasarkan visi-misi, strategi dan program strategis Sultra Emas.
Rancangan pembangunan itu pun akan dituangkan kedalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sultra yang ditetapkan melalui peraturan daerah.
“Jadi dokumen RPJMD harus disusun secara cermat, data dan informasi harus tepat dan prediksi terhadap target-target pembangunan harus terukur. Jangan target-terget pembangunan ditetapkan hanya dengan perasaan, atau mengandalkan intuisi. Ini harus menjadi perhatian kita semua, Sekda, Bappeda, BPKAD, Inspektorat dan OPD lainnya,” jelasnya.
(Baca Juga : Ali Mazi: Kepala OPD Tak Mampu Kerja, Mundur Saja)
Ali Mazi berkeinginan, pada periode keduanya sebagia gubernur Sultra, kerja nyata secara fisik harus nampak di tengah-tengah masyarakat.
Namun demikian, dia tetap menekankan agar proses administrasi pembangunan seperti perencanaan, penganggaran, evaluasi dan laporan terhadap hasil-hasil pembangunan dalam bentuk gambar dan angka-angka harus terdokumentasi dengan baik.
“Kita bangga bahwa perjalanan pemerintahan oleh gubernur Nur Alam mendapat pengakuan, dengan diberikannya penghargaan oleh pemerintah pusat atau keberhasil memperoleh opini WTP lima kali berturut-turut. Prestasi seperti ini harus dipertahankan, kalau ada OPD yang merasa tidak mampu silahkan mengundurkan diri,” tegasnya.
Ali Mazi juga meminta, agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat bekerja maksimal. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kemunduran yang diakibatkan oleh beberapa oknum yang tidak mampu dan tidak bertanggung-jawab.
“Untuk hal seperti ini saya dan wakil gubernur tidak akan memberikan ampunan. Waktu dan masa kerja kita terus berputar maju, tidak akan kembali, karena itu jangan kita lengah dan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang kurang manfaatnya,” terangnya.
Program Sultra Emas itu meliputi Sultra Berbudaya dan Beriman, Sultra Cerdas, Sultra Sehat, Sultra Produktif dan Sultra bantuan masyarakat miskin.
Selain itu, Ali Mazi juga memiliki program lain, seperti meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berdaulat dan aman dalam bidang ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, politik, serta iman dan taqwa.
Tujuannya, memberikan jaminan dan kepastian terhadap kualitas kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan dalam rangka mengaktualisasi nilai-nilai universal dan nilai-nilai berdasarkan kearifan lokal.
Memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.
Bertujuan untukmendorong percepatan (akselerasi) pembangunan secara merata berdasarkan kapasitas yang dimiliki dengan memperhatikan sumberdaya alam dan skala usaha yang dapat dikembangkan.
Mendorong birokrasi pemerintahan provinsi yang moderen, tata kelola pemerintahan desa yang baik (good village governance) serta memberikan bantuan kepada kecamatan dan kelurahan sebagai pusat pelayanan pemerintahan.
Dia ingin mewujudkan aparatur dan birokrasi yang transparan, akuntabel, visioner memalui penerapan teknologi informatika ; mendorong kehidupan pedesaan yang harmonis berkenaan dengan semakin mandirinya desa dalam pengelolaan pembiayaan pembangunan (dana desa), serta memperkuat wilayah kecamatan dan kelurahan (khususnya ibukota kecamatan) sebagai pusat-pusat pelayanan pemerintahan dan sosial ekonomi.
Kemudian, ada juga program peningkatan konektivitas dan kemitraan antar pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan dan perbaikan infrastrukturdan sosial ekonomi.
Program ini bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem pelayanan prima dengan melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat madani melalui penyediaan infastruktur yang terkoneksi antar wilayah di jazirah dan kepulauan.
Tidak hanya itu, Ali Mazi juga memiliki strategi pendekatan pembangunan yang akan digunakan melalui gerakan pembangunan terpadu wilayah daratan dan lautan atau kepulauan dengan akronim Garbarata.
Program Grbarata ini berupa pembangunan yang bertumpu pada pusat-pusat pertumbuhan untuk mengakselerasi pembangunan di wilayah jazirah dan kepulauan Sultra dengan mensinergikan seluruh potensi sumberdaya manusia secara optimal agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tujuan program ini adalah untuk menjawab ketimpangan pembangunan antar wilayah dengan mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia pengelolaan sumberdaya alam secara terencana, pembiayaan yang berimbang untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan Sultra secara keseluruhan.
Program Garbarata menitik-beratkan pada pengembangan konektivitas antar wilayah melalui pengembangan infrastruktur kewilayahan di darat dan lautan dalam rangka menumbuh-kembangkan dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam. Tujuannya, menjamin terbangunnya infrastruktur untuk memperlancar arus penumpang, barang dan jasa. (B)