SPBU Belalo Konut Diduga Jual Gas Elpiji 3 Kg di Atas HET

ilustrasi gas elpiji langka
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU-Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Belalo yang terletak di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menjual gas elpiji 3 kilogram (Kg) di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). SPBU Belalo yang diketahui milik H. Jarika itu, merupakan sebagai agen resmi penyalur gas elpiji 3 kg wilayah Konut.

Informasi permainan harga bahan bakar bersubsidi itu terkuak, setelah salah seorang warga Konut, Ariani Asmaya protes karena dari harga Rp 22 ribu naik menjadi Rp 25 ribu. Ketentuan peraturan penjulan (HET) gas melon oleh agen resmi ke masyarakat hanya sebesar Rp17.900.

“Saya kan ecerkan kembali. Saya selalu beli harganya Rp 22 ribu pertabung, pas tadi mau beli sudah Rp 25 ribu. Terus saya tanya kenapa Rp25? Dari pihak SPBU bilang kalau untuk di pakai hari-hari Rp 22 ribu, tapi kalau mau jual kembali Rp25 ribu,”bebernya dengan nada tinggi saat memberikan informasi kepada awak media ini, Kamis (4/10/2018).

BACA JUGA :  Raup : Bansos Murni Untuk Masyarakat Tak Ada Unsur Politik

Akibat tindak pihak SPBU yang enggan menurunkan harga, membuatnya batal untuk membeli bahan bakar pengganti minyak tanah itu. Ariani memilih pulang dengan tangan kosong.

“Saya protes. Saya sampaikan tidak bisa seperti itu, ini kan agen kenapa mahal sekali dijual. Sama saja mereka mau ambil keuntungan. Bukan berbicara masalah uangnya, tapi aturannya. Saya langsung tidak jadi beli, jengkel sekali,”tambahnya dengan nada kesal.

Sebagai warga pengguna yang berhak mendapatkan pasokan gas elpiji, dirinya meminta kepada pihak pemerintah terkait agar turun tangan mengambil langkah tegas. Ketentuan penyaluran gas LPG juga diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM nomor 26 2011 pasala 33 tentang pengawasan, penyediaan dan pendistribusian LPG 3 kg.

BACA JUGA :  Ketua PKK Konut: Perempuan Punya Andil Besar Terhadap Suksesnya Pembangunan

Sebelumnya, salah seorang warga setempat, Sinta Santi juga memprotes penjualan gas yang dilakukan oleh pihak SPBU Belalo. Menurutnya, permainan harga terjadi di lingkungan masyarakat mulai dari harga Rp20 ribu sampai Rp22.500 rupiah pertabung.

“Saya beli pertama Rp20 ribu, pas saya datang beli lagi sudah Rp22.500 mi. Itu sama haji (SPBU) di belalo,”tulis sinta dalam kolom komentar facebook yang di unggah awak media ini beberapa waktu.

Hingga berita ini dinaikkan pihak SPBU belum dapat dimintai keterangan. Nomor ponsel salah seorang maneger SPBU Belalo yang coba dihubungi tidak tersambung, begitu juga via Whats Aap. (B)

 


Reporter : Jefri
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini