ZONASULTRA.COM, KENDARI – Salah satu provider telekomunikasi, Telkomsel berhasil melakukan pemulihan 90 persen site Base Transceiver Station (BTS) yang rusak pascagempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Saat ini layanan seluler Telkomsel sudah mampu mencakup voice 94 persen dan internet atau paket data 90 persen.
Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, mengatakan, dengan kondisi ini masyarakat Sulteng dan sekitarnya sudah dapat melakukan aktivitas komunikasi dengan normal. Sejumlah wilayah yang terdampak bencana paling parah Kota Palu dan Kabupaten Donggala, cakupan layanan voice, SMS maupun internet telah mencapai 100 persen.
“Sebagai operator yang memiliki cakupan terluas dan site-site BTS yang tersebar di Sulteng tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk memulihkan jaringan pasca bencana,” ungkap Bob, Rabu (10/10/2018) melaui siaran persnya.
Ia menjelaskan, proses recovery jaringan dapat berlangsung dengan cepat sesuai target yang diberikan pemerintah, dan saat ini secara umum telah mencapai 90 persen sehingga masyarakat sudah dapat menikmati layanan dari Telkomsel.
Saat ini pihaknya terus memantau site-site jaringan yang mengalami gangguan ataupun berpotensi gangguan, untuk kemudian dipulihkan dengan memobilisasi 218 mobile genset untuk cakupan daya dan memasang 3 mobile BTS.
Ia menambahkan, kebutuhan layanan komunikasi sangat penting di kondisi bencana saat ini. Khususnya untuk mengabarkan sanak keluarga yang jauh, koordinasi beberapa lembaga dan instansi pemerintah seperti SAR, BNPB, TNI-Polri maupun update kondisi terkini wilayah bencana bagi pihak-pihak berkepentingan.
“Untuk itu kami terus fokus dalam mendukung kelancaran penanggulangan bencana ini. Telkomsel juga menyerahkan 1.000 SIM Card SimPATI kepada aparat POLDA Sulteng dan para relawan kemanusiaan untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi di lapangan,” tutupnya
Sebelumnya, pascabencana gempa bumi 7,4 SR dan tsunami, Jumat (28/10/2018) yang terjadi di Sulteng menyebabkan jaringan Telkomsel lumpuh total dan tidak dapat digunakan oleh masyarakat. (A)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki