ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) genap memasuki usia ke-48 tahun, dan usia ke-6 tahun pasca relokasi, Minggu (21/10/2018) kemarin.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Yusuf Hamra mengatakan, perayaan HUT tahun ini berlangsung lebih sederhana, dan isu utama yang menjadi perhatian mereka ke depan adalah keselamatan pasien. Keselamatan pasien menjadi salah satu hal penting yang harus terus dijaga melalui upaya peningkatan pelayanan yang ramah, tepat waktu, profesional dan jenis pelayanan rumah sakit yang lengkap.
“Keselamatan pasien adalah hal utama yang akan kami pertahankan ke depan. Sebab sebagai pemberi jasa layanan kesehatan, keselamatan pasien adalah tujuan utama kami,” ungkap Yusuf Hamra.
Khusus untuk mendukung program 100 kerja Ali Maz-Lukman Abunawas (Aman), pihaknya dalam waktu dekat akan melauching pusat layanan ambulance, layanan bedah syaraf untuk satu tahun ke depan, memperluas cakupan hemodialisis dari 6 mesin menjadi 10 mesin.
Kemudian memulai pelayanan endoskopi per Oktober 2018, perluasan layanan operasi khusus untuk kebidanan. Tindakan operasi kebidanan sudah dapat dilakukan di Gedung Tumbu Dadi, tanpa harus ke ruangan instalasi operasi. Ada dua kamar operasi yang disediakan dan lebih canggih.
Capaian terakhir, yakni ditetapkannya kembali RSUD Bahteramas sebagai rumah sakit tipe B Pendidikan dan menjadi rumah sakit rujukan pendidikan utama Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
“Kami terus bekerja, menjaga kualitas pelayanan dan meningkatkan fasilitas kesehatan,” tukasnya.
Sementara Plt Sekda Provinsi Sultra Syarifuddin Safaa mengatakan, komitmen pemerintah daerah untuk terus menjaga kualitas kesehatan menjadi hal prioritas. Di mana, isu kesehatan menjadi sangat penting karena bersentuhan langsung dengan kehidupan manusia.
Di usia ke-48 tahun RSUD Bahteramas dan ke-6 tahun pasca relokasi ia mengharapkan seluruh capaian yang sudah didapat oleh pihak rumah sakit dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan.
“Tentu pemda selalu mendukung program kerja di bidang kesehatan yang diusulkan rumah sakit. Tentu ini sebagai tanggung jawab pemerintah menjalankan perlindungan kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Terkait polemik dan isu negatif yang timbul di masyarakat, Syarifudin menegaskan hal itu sesuatu hal yang wajar dan bukan sesuatu yang harus dihindari melainkan diselesaikan dengan kerja nyata melalui kebijakan yang berpihak ke masyarakat.
“Kita berharap rumah sakit kita ini menjadi rujukan utama dan favorit ke depannya dan terus berbenah menjadi lebih baik,” tukasnya. (B)
