ZONASULTRA.COM,KENDARI– Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Amirul Tamim mengungkapkan pembangunan mega proyek jembatan Bahteramas yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan di nilai penting untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Kendari secara khusus dan Sulawesi Tenggara umumnya.
Menurut mantan walikota Bau-bau itu, pertimbangan Nur Alam, sebagai Gubernur membangun jembatan yang menghubungkan dua kecamatan yakni kecamatan Kandai dan Kecamatan Bungku Toko di wilayah Kendari itu,di karenakan pertumbuhan kota yang semakin pesat hingga membutuhkan sarana prasarana serta infrastruktur yang memadai.
“Kenapa pembangunan jembatan itu harus dilakukan karena pembangunan di kota Kendari saat ini semakin pesat yang menuju ke arah Ranomeeto, sehingga kota lama seakan terabaikan,” jelasnya
Jadi, untuk menghidupkan kembali aset ekonomi yang ada di kota lama harus ada satu fasilitas penghubung seperti jembatan bahteramas agar aset ekonomi kembali meningkat.
Namun, Amirul menegaskan ada catatan penting yang harus diperhatikan pemerintah yaitu kota lama punya nilai sejarah, nilai historika dan menjadi satu ikon kota Kendari, dimana ada komunitas “China Town” atau kampung pecinan serta peradaban masyarakat kota Kendari yang harus dilestarikan.
Sehingga, hal ini jangan dijadikan polemik berkepanjangan dan pemerintah harus mencari solusi tepat agar pembangunan jembatan dapat terlaksana dan nilai sejarah kota lama tetap terjaga.
“Ya, revitalisasi solusinya menghidupkan kembali kawasan kota lama dengan nafas dan aroma khas china townnya,” tutup Amirul Tamim, Selasa (8/3/2016).
Untuk diketahui kawasan kota lama lokasi pembangunna Jembatan Bahteramas dulunya merupakan cikal bakal kota Kendari. Pembangunan jembatan itu menuai pertentangan dari sejumlah kalangan yang menilai keberadaan jembatan belum urgen di tambah lagi pembangunan jembatan rupanya juga menghancurkan sejumlah bangunan dan lokasi bersejarah yang dulunya menjadi awal pusat pemerintahan di Kendari.
Penulis: Ilham Surahmin
Editor: Tahir Ose