ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang honorer Satpol PP Kota Kendari bernama Irwansyah (23) menderita luka robek di bagian kepala karena dihakimi massa. Irwansyah disangka penculik anak-anak pada Sabtu (3/11/2018) malam saat bertugas di kawasan Kendari Beach.
Kejadian penganiayan itu terjadi sekitar pukul 22.00 Wita yang langsung difoto warga lalu diuanggah di media sosial. Pada jam itu, ramai di lini Facebook dan WhatsApp tentang pelaku yang diduga penculik. Postingan warga net yang viral berisi foto anak-anak yang diduga jadi korban penculikan.
Nanti pada pukul 00.30 Wita, Minggu (4/11/2018) barulah ada penjelasan bahwa isu penculikan itu tidak benar. Saat itu sudah ada penjelasan dari Satpol PP Kendari bahwa anggotanya yang dikira penculik sedang bertugas melakukan razia.
Kaposek Kemaraya AKP Rizal Syahrial menjelaskan kejadian itu bermula saat Sat Pol PP Kota Kendari sementara melaksanakan giat razia anak jalanan di sekitar Kendari Beach. Anggota Satpol PP Irwansyah yang berpakaian preman mendapati anak-anak sementara nongkrong di pinggir laut.
Irwansyah menyangka anak-anak itu adalah anak jalanan sehingga langsung mengejar dan menarik tangan anak-anak tersebut. Namun masyarakat sekitar yang tidak mengetahui identitas anggota Sat Pol PP itu langsung mendekat dan menanyakan identitas Irwansyah.
“Karena korban lupa membawa identitasnya selaku anggota Sat Pol PP, sehingga masyarakat berpikiran bahwa korban merupakan pelaku penculikan anak sehingga masyarakat yang tidak diketahui identitasnya langsung menghakimi mengeroyok korban,” ujar Rizal saat dihubungi, Minggu (4/11/2018).
Akibat pengeroyokan itu Irwansyah mengalami luka robek pada bagian kepala. Korban dibawa ke Polsek Kemaraya untuk diamankan. Setelah itu Pimpinan Sat Pol PP Kendari menjelaskan kepada masyarakat yang berada di Polsek Kemaraya bahwa telah terjadi kesalahpahaman terhadap anggotanya.
Lanjut Rizal, setelah mendengarkan penjelasan dari Kepala Sat Pol PP, masyarakat lalu meninggalkan Polsek Kemaraya. Pada malam itu juga, Irwansyah sudah dibawa kembali ke kantornya. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati