ZONASULTRA.COM, KENDARI – Nama pahlawan nasional asal Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol Moehammad Jasin diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Kendari. Jalan itu memanjang dari bundaran pesawat Kecamatan Baruga sampai di Samping Mako Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).
Jalan itu sebelumnya bernama Jalan Boulevard. Pergantian nama itu diresmikan langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi tepat pada Hari Pahlawan, Sabtu (10/11/2018) di jalan tersebut, tepat di depan Rumah Jabatan (Rujab) Kapolda Sultra.
Ali Mazi mengatakan, pergantian nama itu pertama kali diusulkan oleh Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto dalam suatu pertemuan pada 29 Oktober 2018. Kapolda memberikan informasi tentang jasa-jasa Jasin sebagai pahlawan nasional sehingga langsung disetujui.
“Moehammad Jasin merupakan pahlawan nasional asal Sultra dengan prestasi yang membanggakan. Nama jalan ini sangat tepat karena berada di sekitar Mako Polda dan berada di kompleks kantor pemerintah,” kata Ali Mazi dalam sambutannya.
Baca Juga : Hari Bhayangkara ke-72 dan Jasa Muhammad Yasin, Pahlawan Asal Buton
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto mengatakan, Boulevard diganti karena merupakan istilah asing yang tidak pantas menjadi nama jalan di Indonesia. Olehnya diusulkan diganti dengan nama pahlawan nasional sebagai nama yang ideal.
“Moehammad Jasin itu adalah putra daerah asli Buton, yang lahir di Baubau yang masih saudara sepupu dengan Raja Buton. Beliau lahir pada 9 Juni 1920 dan meninggal di Jakarta pada 3 Mei 2012 lalu,” kata Iriyanto.
Salah satu peran penting dalam perjalanan sejarah adalah pada 21 Agustus 1945, Moehammad Jasin selaku Komandan Tokubetsu Keisatsutai (Polisi Istimewa) di Surabaya, memproklamirkan bahwa Tokubetsu Keisatsutai Surabaya menjadi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Iriyanto berharap dengan adanya nama jalan itu, masyarakat bisa bangga bahwa Sultra memiliki pahlawan nasional. Masyarakat Sultra mungkin banyak yang tidak tahu siapa Jasin, tapi Iriyanto memastikan seluruh polisi di wilayah Indonesia tahu siapa Mochamad Jasin.
Bapak Brimob
Jasin lahir di Baubau pada 9 Juni 1920 dan meninggal di Jakarta 3 Mei 2012 pada umur 92 tahun. Jasin dikenal sebagai “Bapak Brimob Polri”. Jasin mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden 5 November 2015.
Berdasarkan info di Wikipedia.org, pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Moehammad Jasin, Komandan Tokubetsu Keisatsutai (Polisi Istimewa) Surabaya, menyatakan bahwa Tokubetsu Keisatsutai Surabaya menjadi Polisi Republik Indonesia dan segera melakukan tindakan-tindakan untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Selain itu, sosok Jasin juga menunjukkan semangat juang dan prestasi cemerlang ketika menjalankan tugas dari Kapolri Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo untuk membentuk Brigade Mobil. Olehnya, Moehammad Jasin diangkat sebagai Bapak Brimob Polri.
Pada 1946, Moehammad Jasin menjabat Kepala Kepolisian di Karesidenan Malang. Kesatuan yang diresmikan pada 14 November 1946 di Purwokerto itu sejak awal berdirinya berjasa mengatasi ancaman keamanan dan ketertiban seperti pada peristiwa Agresi Militer Belanda dan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Bandung, serta pengamanan jalan di wilayah Jawa Barat dari ancaman gerombolan DI/TII. (A)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati