ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Dalam rangka upaya memberikan layanan publik yang maksimal bagi masyarakat kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), pemerintah mulai memberlakukan sistem tepat waktu berkantor, disiplin, serta keramahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara bahkan tidak segan-segan memberikan peringatan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemda Konawe, untuk meninggalkan jabatannya jika tidak bisa mengikuti ritme kerja yang telah ditetapkan.
Kata dia, hal itu dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah yang disusun dalam program Konawe Gemilang, yang di dalamnya terdapat misi pemberian layanan yang maksimal kepada masyarakat luas.
“Kalau kepala SKPD kita disiplin dalam bekerja, maka otomatis bawahannya juga tidak akan bermalas-malasan, tetapi sebaliknya jika pemimpinnya malas maka bawahannya juga akan malas, dan ini akan berdampak negatif pada pelayanan publik,” ungkap Gusli.
Menurutnya, dengan adanya rencana pemberian Tunjangan Profesi Pegawai (TPP) bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), maka mereka sudah tidak punya alasan untuk tidak maksimal bekerja.
“Saya meminta kepada para kepala OPD agar bersungguh-sunggu dapat bekerja maksimal tanpa perlu ditegur terlebih dahulu. Sehingga program-program yang dilaksanakan kedepannya dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Target pembangunan yang saat ini terus digenjot untuk kemakmuran masyarakat Konawe, bertumpuk pada tiga sektor, yakni Pertanian dengan program sejuta ton gabah selama setahun, Peternakan dengan program sejuta ekor sapi, serta Perikanan. Sebab tiga program ini mampu menstimulan secara nyata dan dapat langsung dirasakan masyarakat.
Tetapi menurut mantan Ketua DPRD Konawe ini, hal itu akan menjadi mimpi belaka atau janji manis jika para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak menanamkan kedisiplinan dalam bekerja, sehingga ia sangat berharap agar mereka yang saat ini menduduki jabatan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ia mencotohkan dengan waktu berkantornya, Gusli sendiri mengaku berkantor lebih awal yakni pada pukul 06:40 menit sudah berada di ruangannya, sementara untuk jam pulang kantornya dirinya adalah orang paling terakhir. Hal itu dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan para pegawai di lingkup Pemda Konawe.
Aturan ini diterapkan karena tak jarang ia mendapati adanya kantor yang kosong sebelum waktu pulang kantor tiba. Seperti di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) serta beberapa instansi lainnya.
“Saya langsung tegur Kasatnya, bahkan saya bilang kalau sudah tidak mampu menjadi pemimpin di instansi itu akan segerah saya ganti. Dan ini juga belaku kepada siapapun yang tidak disiplin dalam bekerja, termasuk isteri saya sendiri yang saat ini menjabat sebagai kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak,” imbuhnya.
Mantan Ketua DPRD Konawe ini mengaku, akan terus melakukan perbaikan di beberapa sektor, seperti tata kelola anggaran dan tata kelola pemerintahan, karena menurutnya, jika pengelolaan pemerintah baik, maka pelayanan kepada masyarakat juga akan berjalan baik, begitupun dengan tata kelola anggaran.
Politis PAN itu mengaku, jika target ini tidak tercapai maka dirinya siap mundur dari Wakil Bupati Konawe. Tapi, jika OPD ini tidak bersungguh-sunguh memenuhi target itu, maka kepala OPD dipersilahkan mengundurkan diri. Karena untuk menjalankan kinerja semua harus punya target masing-masing.
“Kunci untuk mencapai kemakmuran yang sesuangguhnya bukan kemakmuran yang imagener adalah bekerja dengan ihklas, karena akan menumbuhkan keteguhan dan kesabaran yang mendorong kita bekerja tekun dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita,” tutupnya. (Adv)