ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Petarung Mixed Martial Art (MMA) asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Andryawan Darmita mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ke-XIII.
Pada Porprov Andryawan Darmita memperkuat kontingen Kabupaten Wakatobi yang juga merupakan daerah kelahiranya. Adapun Cabang olahraga (Cabor) yang diikutinya yakni cabor Wushu kelas 56 dan Muay Thai kelas 57 dengan target dua medali emas di kelas yang berbeda.
“Tujuan utama saya tentunya adalah mengharumkan tanah kelahiran dengan menargetkan dua keping medali emas. Karena sebuah kebanggaan tersendiri bisa turut serta membela Wakatobi. Saya tidak memikirkan istilah bonus uang dan sebagainya, namun momen ini juga adalah tanggung jawab bagi saya,”ungkap Andryawan Darmita saat ditemui di posko kontingen Kabupaten Wakatobi, di Lalombaa Kabupaten Kolaka, Kamis, (6/12/2018).
Menurut Andryawan demi memperkuat kontingen Wakatobi dalam ajang Porpov ini merelakan tidak ikut dalam jadwal pertarungan MMA yang digelar di Jakarta. Pertarungan itu memperebutkan peringkat kelas ke delapan Fly Weight yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi yang di helat pada 1 Desember lalu
“Di Jakarta ada jadwal bertarung tapi karena daerah memanggil saya untuk pulang membela daerah, kenapa tidak. Saya membatalkan agenda pertarungan tanggal 1 Desember 2018 karena ingin membela Wakatobi,”terangnya.
Kendati demikian ia berharap bisa memberikan yang terbaik, sekuat tenaga bakal ia kerahkan untuk Wakatobi. Menurutnya menang atau kalah seluruhnya sudah diatur, yang terpenting adalah bermain sportif dengan adil dan tidak bermain curang. Mengikuti segala aturan yang berlaku dan tidak menghalalkan cara untuk meraih kemenangan
Hal yang sama disampaikan Ketua Kontingen Kabupaten Wakatobi Muhammad Ali. Dia mengatakan agar seluruh atlet dalam bertanding tetap memegang teguh prinsip sportif dan fair.
“Kita telah melewati punggung samudera, kita telah meretas buih untuk sampai di bumi Mekongga. Saya meyakini sepenuhnya bahwa doa masyarakat Wakatobi dari ujung Hakka Binongko sampai Tindoi di Wangiwangi dalam satu doa yang sama, pulang membawa kebanggan bagi Wakatobi,” jelas Ali. (B)