ZONASULTRA.COM, RUMBIA– Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian dalam negeri ( BPP Kemendagri) RI mengelar sosialisasi pusat jejaring inovasi daerah (Puja Indah) di Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (17/12/2018).
Dalam kesempatan itu, instansi kelitbangan Mendagri ini menyalurkan berbagai solusi pengembangan inovasi daerah yang lebih transparan, lebih cepat (faster), lebih murah (cheaper), lebih mudah (easier) dan lebih baik (better). Seluruh perangkat daerah di bumi munajah itu pun ditantang mengembangkan Puja Indah.
Kepala Pusat Inovasi Daerah Balitbang Kemendagri, Safrizal menegaskan, pihaknya menginginkan seluruh jajaran di Bombana untuk lebih kreatif dan inovatif, utamanya di era digitalisasi saat ini. Kata dia, melalui pengembangan daerah atas inovasi Puja Indah, maka seluruh layanan bakal terintegrasi, terkoneksi hingga merubah Bombana menjadi smart city.
” Kami menantang Pemkab Bombana untuk berinovasi melalui puja Indah,” tegas Safrizal usai menggelar sosialisasi di aula Kantor Buoati Bombana, Senin (17/12/2018).
Safrizal menjelaskan bahwa layanan Puja Indah merupakan layanan sintesa. Sebuah sistem aplikasi terpadu yang terkoneksi dan terintegrasi yang bersifat Claude. Dalam hal ini tidak berbayar dan didownload gratis. Sebuah aplikasi yang bersifat ekonomis yang apabila dibuat perorangan dikalangan SKPD, akan terkesan menyulitkan hingga menghabiskan biaya mahal dan bahkan menguras memori berlipat ganda.
Safrizal menyebut tujuh instansi SKPD terkait yang dituntut pengembangan inovasi ini. Diantaranya: instansi pendidikan, Kependudukan, perizinan, kesehatan, perdagangan dan ketenagakerjaan. Menurutnya, SKPD ini perlu membuat terobosan yang bermuara pada peningkatan layanan publik, tata kelola pemerintahan dan tata kelola lainnya yang sangat berpotensi meningkatkan daya saing daerah itu.
Lanjutnya, satu hal yang sangat perlu diketahui di kalangan SKPD yakni wajib memahami jenis layanan yang disediakan alias menu developed. Dimana, akan ada penambahan pada instalasi yang terbagi atas dua yaitu instalasi bagi admin dan instalasi bagi masyarakat.
” Kalau hanya dibuat-buat saja, mending nda usah. Sebab, inovasi itu harus berdampak positif bagi srmua kalngan dan dikelola penuh keseriusan,” ucapnya.
Safrizal menambahkan, layanan Puja Indah untuk tahun 2018 masih dalam tahap pengenalan dan akan diterapkan di tahun 2019. Aplikasi inovasi tersebut pula akan sulit diketahui masyarakat tanpa tindak lanjut dari pemda setempat. ” Tahun 2019 Pemda bisa melakukan Workshop dan Bupati tinggal menunjuk admin dan terus disosialisasikan ke masyarakat.
Ia berharap instansi kelitbangan di lingkup Pemda Bombana mampu menerapkan sistem kerja yang objektif. Utamanya, setiap pengembangan inovasi yang mesti diawali dengan proses penelitian dan dikembangkan.
” Artinya, setiap perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah wajib berdasarkan hasil penelitian, pengembangan, dan inovasi. Sehingga pengambilan keputusan strategis oleh para pimpinan daerah dilakukan secara tepat dan bermanfaat serta bermakna bagi kepentingan publik,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Bombana, Tafdil berjanji akan berupaya memaksimalkan seluruh perangkatnya dalam mengembangakan potensi daerah melalui inovasi sesuai harapan Mendagri. Ia merencanakan penggenjotan Puja Indah itu melalui hal terkecil dan secara bertahap dikembangkan hingga maksimal ditengah-tengah masyarakat.
” Pertama , kami akan fahami dulu standar operasional prosedur (SOP) terhadap setiap layanan inovasi yang disediakan. Lalu kita terapkan dengan tujuan adalah mempermudah pelayanan publik,” kata Tafdil.
Karena itu, Bupati Bombana dua periode ini mengharapkan seluruh jajarannya saling bersinergi mengembangkan daerah lewat inovasinya masing-masing. (b)