Sejak Tambang Tutup, Angka Kriminal di Pomalaa Meningkat

Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pomalaa Inspektur Satu Polisi (Iptu) Ardhy Yusuf, penyebab utama meningkatnya angka kejahatan di wilayah itu akibat jumlah pengangguran yang meningk


Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pomalaa Inspektur Satu Polisi (Iptu) Ardhy Yusuf, penyebab utama meningkatnya angka kejahatan di wilayah itu akibat jumlah pengangguran yang meningkat setelah karyawan tambang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.

Sedikitnya terdapat 1.300 warga Pomalaa yang mengalami PHK pasca penutupan tambang. Dari jumlah itu, sebagian besar dari mereka belum memiliki pekerjaan tetap.

“Karena tidak punya penghasilan, kebanyakan pengangguran itu nekad lakukan tindakan kriminal, seperti penjambretan, pencurian kendaraan bermotor, dan tindakan pencurian skala ringan lainnya,” jelas Ardhy di kantornya, Jumat (9/1/2015).

Dia menjelaskan, dari sekian banyak kasus kriminal yang ditanganinya, mayoritas adalah tindak pidana pencurian. Hasil interogasi menunjukkan, para pelaku terpaksa melakukan kejahatan itu susah mencari pekerjaan di Pomalaa pasca tambang ditutup.

Untuk menanggulangi meningkatnya tindak kejahatan, aparat kepolisian mengintensifkan pengamanan dengan melakukan operasi cipta kondisi di seluruh wilayah Pomalaa, utamanya wilayah-wilayah yang dianggap rawan terjadi tindakan kriminal.(*/Saban)