ZONASULTRA.COM, RAHA – Jelang Pemilu 17 April 2019 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kabupaten Muna telah melakukan pemetaan wilayah rawan kecurangan yang berpotensi konflik.
Enam wilayah yang menjadi perhatian serius dari pihak penyelenggara pemilu yakni Kecamatan Bone, Kecamatan Maligano, Kelurahan Batalaiworu, Kelurahan Katobu, Desa Marobo, dan Desa Towea.
Ketua KPUD Muna, Kubais mengatakan beberapa wilayah tersebut sudah menjadi langganan kecurangan sehingga harus menjadi perhatian serius. Hal itu berdasarkan pemilihan-pemilihan yang pernah digelar sebelumnya.
“Seperti perbatasan Desa Marobo. Kita sudah mendeteksi titik lokasi ini rawan keributan, karena di sana susah untuk diakses oleh keamanan, media dan masyarakat secara umum,” tutur Kubais, Jumat (4/1/2019).
KPUD juga memahami karakter masyarakat Marobo yang tak begitu peduli terhadap pengawasan sehingga banyak oknum yang memanfaatkan keadaan. Masyarakat biasanya lebih memilih fokus ke laut dan ke kebun mencari nafkah dibanding harus memikirkan Pemilu yang dianggap menyita waktu.
Selain itu, titik lain yang rawan konflik seperti di Kecamatan Bone. Menurut Kubais, di sana hampir setiap pemilihan kepala daerah (pilkada) selalu terjadi gesekan. Makanya saat ini pihak KPU mulai mengantisipasinya.
Kemudian Desa Towea dan Kecamatan Maligano yang ditempuh dengan menyeberang pulau, juga dianggap rawan. Termasuk dalam kawasan kota Raha seperti di Kelurahan Batalaiworu dan Kelurahan Katobu yang memiliki karakter masyarakat berbeda beda.
“Sejumlah wilayah yang dianggap kontrol publiknya lemah maka rawan terjadi kecurangan dan rentan berpotensi konflik. Sejumlah titik ini menjadi perhatian kami untuk dilakukan pengawasan ketat,” jelas Kubais.
Saat ini KPUD Muna sudah melakukan koordinasi dengan Bawaslu untuk mengidentifikasi wilayah dengan mendatangi setiap kecamatan. KPU bersama Bawaslu berupaya memberi pemahaman serta berkoordinasi dengan masyarakat wilayah yang rawan konflik tersebut. (B)