ZONASULTRA.COM, RAHA – Tahun ini penyandang disabilitas yang ada di kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) dipastikan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) pada April 2019 mendatang.
Penyelenggara pun bakal bekerja ekstra untuk memberikan treatment bagi para penyandang disabilitas tersebut.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat ada sekitar 5000 lebih yang teridentifikasi sebagai penyandang disabilitas yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Meski begitu, ketua KPUD Muna, Kubais mengaku memiliki formula khusus untuk membantu kaum disabilitas menyalurkan hak politiknya. “Ada formulasi khusus bagi penyandang disabilitas. Seperti bagi tunanetra kertas suara mereka disiapkan khusus,” terang Kubais, Kamis (17/1/2019).
Kata Kubais, pihaknya saat ini tengah menunggu logistik bagi penyandang disabilitas. Logistik ini juga disiapkan bagi masyarakat bukan penyandang disabilitas, namun tidak bisa membaca.
Bahkan bagi peserta Pemilu yang sudah memasuki usia lanjut atau Lansia, pihak KPU juga bakal memberikan fasilitas pendampingan.
“Kendala lain seperti orang tua yang sudah lansia mereka ini rentan melakukan kesalahan jelang pencoblosan. Nantinya mereka akan didampingi melalui persetujuan,” urainya.
Hal tersebut dilakukan mengingat pesta demokrasi tahun ini cukup menantang dengan banyaknya kontestan yang mesti dipilih dan dicoblos.
“Pemilu tahun ini hal baru bagi penyandang disabilitas. Maka pendampingan sangat perlu dilakukan untuk meminimalisir kesalahan jelang hari H,” cetusnya.
Olehnya itu, pihaknya bakal memberi pelatihan kepada anggota PPK, PPS dan KPPS bahkan relawan demokrasi. Kalau relawan demokrasi itu sangat menentukan keberhasilan bagi pemilih dari kalangan disabilitas.
“Mereka dibentuk dari 11 basis sebanyak 55 orang. Kerjanya itu, memastikan masyarakat memenuhi hak pilihnya. Lalu memberi keadilan dan memastikan Pemilu berjalan dengan baik,” imbuhnya. (B)