ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pemda menggelontorkan berbagai macam bantuan mulai dari sektor pendidikan, perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
Tak hanya bantuan fasilitas saja, dana tunai juga disalurkan untuk menumbuhkembangkan usaha yang dijalankan masyarakatnya. Seperti pada kelompok masyarakat pesisir di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Wawolesea yang membudidayakan rumput laut.
Di lokasi itu, Bupati Konut Ruksamin menyalurkan bantuan dana tunai sebesar Rp50 juta untuk pengembangan budidaya rumput laut, yang menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat setempat. Aksi itu sebagai upaya agar perekonomian masyarakat bisa lebih baik.
“Kami sudah salurkan bantuannya, sekarang kami tinjau bagaimana perkembangan aktivitasnya. Dan persoalan bantuan siapa saja kami berikan tidak ada tebang pilih, yang penting berjalan sesuai syarat aturannya,” kata Ruksamin, Sabtu (19/1/2018).
Ruksamin mengatakan, upaya pemerintah adalah sebagai jembatan untuk mendorong usaha yang dijalankan agar terus mengalami peningkatan dan memberikan fasilitas sesuai kebutuhan masyarakat.
“Tinggal masyarakat yang memanfaatkan bantuan tersebut bagaimana bisa berjalan lebih baik lagi usahanya. Memang semua tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi yakin dan percaya usaha dan kerja keras yang dijalani akan membuahkan hasil yang baik,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Konut Deddi Rianto Hamid, melaluIi Kabid Budidaya, Darwis menuturkan, rumput laut merupakan salah satu kekayaan laut yang memiliki beragam jenis. Hasilnya, dapat diolah menjadi makanan, pupuk, obat, dan kosmetik.
“Rumput laut dapat dimanfaatkan untuk sayuran, obat tradisional, pupuk organik, makanan ternak dan sebagainya. Rumput laut juga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku dan bahan tambahan untuk pembuatan makanan, obat-obatan dan kosmetik. Sehingga ini sangat baik untuk usaha masyarakat,” ungkap Darwis.
Darwis menambahkan, budidaya rumput laut selama ini hanya bertumpu pada kegiatan penangkapan dan pengumpulan hasil-hasil perikanan, sehingga perlu diubah menjadi kegiatan yang berorientasi ke budidaya. Perairan laut daerah Bumi Oheo itu, secara alami mampu menunjang kegiatan budidaya yang bertujuan menghasilkan komoditas berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi.
Lanjutnya, hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya meliputi dua aspek yaitu, aspek umum dan aspek teknis. Aspek umum meliputi pemilihan lokasi, pengadaan bibit, pemeliharaan dan panen, hama dan penyakit, serta penanganan lepas panen.
Sedangkan aspek teknis adalah cara atau metode budidaya yang berdasarkan posisi tanaman terhadap dasar perairan dibedakan menjadi tiga, yaitu metode dasar (bottom method), metode lepas dasar (off-bottom method), dan metode terapung (floating method).
“Setiap metode ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Metode budidaya dipilih berdasarkan keadaan perairan, tujuan budidaya, dan jenis rumput laut yang akan dibudidayakan,” pungkasnya. (b)