Dihantam Ombak Teluk Bone, 4 Bus Terbalik dalam KMP Permata

DIHANTAM OMBAK – Bus yang terbalik dalam Kapal Roro KMP Permata pada Selasa (22/1/2019) dini hari tadi. Kapal itu kini sandar di Pelabuhan Kolaka tepatnya dermaga lama. (Foto: Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 4 unit bus yang diangkut Kapal Roro KMP Permata Nusantara terbalik. Bus-bus itu terbalik karena KMP Permata dihantam ombak usai meninggalkan Pelabuhan Pelabuhan Penyebrangan Kolaka, pada Selasa (22/1/2019) dini hari tadi.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Goldenhardt mengatakan pada pukul 00.30 Wita (Selasa, 22/1/2019) KMP Permata Nusantara yang dinahkodai oleh Capten Thomas Mujianto bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Bajoe.

Dihantam Ombak Teluk Bone, 4 Bus Terbalik dalam KMP Permata“Kejadian tersebut (dihantam ombak) terjadi di perairan Teluk Bone tepatnya di Pulau Lambasina Kabupaten Kolaka dengan radius kejauhan 13 mil. Sehingga kapal berbalik haluan pada pukul 03.30 Wita serta kembali sandar di Pelabuhan Kolaka tepatnya dermaga lama pukul 05.30 wita,” ujar Harry melalui pesan Whatsapp.

KMP Permata Nusantara memiliki muatan yang terdiri dari 111 orang penumpang, 1 unit roda dua, 1 unit roda empat, 4 unit bus, dan 7 unit truk sedang. Kata Harry, kejadian tersebut disebabkan oleh cuaca buruk dengan ketinggian ombak mencapai 4 meter (kategori siaga) serta kecepatan angin mencapai 30 knots(kategori siaga).

Saat melakukan pelayaran, selama 5 jam itu, ada 4 unit kendaraan bus yang terbalik. Bus Nurfikar dengan Nomor Polisi (nopol) DW 7552 CB terbalik dengan jumlah penumpang 53 orang. Bus Bintang Selamat dengan nopol DP 7979 AT dengan jumlah penumpang 6 orang. Bus Putri Unaha dengan nopol DP 7210 GA dengan jumlah penumpang 26 orang. Bus Cahaya Ujung DT 1268 UE dengan jumlah muatan 6 orang.

Dihantam Ombak Teluk Bone, 4 Bus Terbalik dalam KMP Permata

Lanjut Harry, KMP Permata Nusantara memiliiki dispensasi penumpang sebanyak 250 orang dengan daya angkut 797 ton. Kapal itu memiliki panjang 42,22 meter serta lebar 16 meter, dibuat di Jepang pada tahun 1992 (GT 1504) dengan jumlah cru kapal sebanyak 22 orang.

Atas kejadian itu, Polda menghimbau kepada seluruh pengguna jasa angkutan saat hendak melakukan penyebrangan dilengkapi dengan tiket serta bagasi kendaraan. Hal itu agar penumpang terdaftar di maniface serta asuransi jiwa dan barang. Untuk perkembangan lebih lanjut terkait kondisi penumpang dan lainnya akan segera diinformasikan.

 


Reporter: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini