Siswa SD dan SMP se-Koltim Dilarang Bawa HP di Sekolah

Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan murid Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Koltim dilarang membawa Hand Phone (HP) ke sekolah. Selain menganggu jam belajar di sekolah, siswa juga rawan terkontaminasi radiasi HP.

Hal itu merupakan ultimatum Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora), Surya Hutapea ketika diwawancarai wartawan, usai menggelar peresmian kantor SMP 1 Tirawuta, Kamis (24/1/2019).

“Khusus untuk jam sekolah saja, sama sekali tidak boleh membawa HP. Sanksinya akan diambil Hp-nya lalu diberikan kepada kepala sekolahnya (kepsek). Nanti kepsek panggil orang tuanya,” kata Surya.

Kepala Dikmudora Koltim Surya Hutapea
Surya Hutapea

Surya menyebutkan, mengenai sosialisasi larangan membawa HP bagi murid SD dan siswa SMP se-Koltim sudah sering kali dilakukan, baik kepada guru, kepsek maupun kepada komite sekolah.

Sejauh ini, satu kasus siswa SMP kedapatan membawa HP di sekolah. Orang tua siswa yang bersangkutan telah dipanggil agar memberikan nasehat kepada anaknya.

“Tapi ini juga masalahnya, orang tua sudah memperingati tetapi anaknya tidak mau mendengarkan nasihat orang tuanya. Tapi alhamdulillah, larangan membawa HP pada waktu jam sekolah sangat direspon positifnya orang tua siswa, ” ungkap Surya.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di Koltim, Surya mengharapkan peranan besar dan perhatian khusus dari para orang tua siswa. Sebab, orang tua merupakan pintu utama mendidik anaknya.

“Terus terang perhatian orang tua kurang sekali karena sibuk cari uang. Di Koltim ini sekitar 75 persen orang tua sibuk mencari uang. Orang tua, kadang tidak mau lagi perkembangan pendidikan anaknya. Apakah anaknya rajin masuk sekolah, bagaimana pendidikannya, itu hampir sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah. Itulah salah satu hambatan dunia pendidikan di Koltim,” tuturnya.

Surya menjelaskan waktu yang disediakan bagi siswa atau murid dalam menerima pembelajaran di sekolah begitu singkat dan waktu terbanyak sebenarnya ialah di rumah. “Biar kita punya anak dikasi uang, dikasi sekolah tapi kalau peranan orang tua tidak ada sama sekali maka saya kira itu tidak ada gunanya,” ucap Surya. (B)

 


Kontributor : Samrul
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini