ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabaena Barat yang terletak di Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi satu-satunya layanan kesehatan tingkat pertama di daerah itu yang berhasil menyandang akreditasi madya. Status akreditas tingkat dua itu diperoleh usai penilaian dari tim surveyor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sejak 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr. Sunandar mengatakan, dari seluruh puskesmas yang telah disurvey, hanya Kabaena Barat yang mampu menyabet akreditasi madya. Sementara, puskesmas lainnya baru ada pada level satu atau akreditasi dasar.
Dikatakan Sunandar, ada enam puskesmas yang terakhir mendapat penilaian dari tim Kemenkes RI pada akhir 2018 lalu, yakni Puskesmas Kabaena Barat, Kabaena, Kabaena Timur, Poleang Barat, Poleang Timur dan Puskesmas Poleang Utara. Hasilnya, hanya Kabaena Barat dinilai cukup memadai di sektor sarana dan prasarana serta pengelolaan administasi sehingga bisa menyandang status madya.
“Bombana baru satu yang masuk kategori madya selain itu masih berstrata pratama (dasar). Kami pun berharap pelayanan kesehatan di Bombana secara bertahap bisa meningkat masuk ke tingkat tiga atau akreditas purnama hingga akreditasi paripurna,” ujar Sunandar di Rumbia, Sabtu (2/2/2019).
Kepala Puskesmas Kabaena Barat Daeng Masiyar mengungkapkan, salah satu faktor pendukung predikat madya di puskesmas itu karena adanya kerjasama lintas sektor, utamanya pada ketersediaan sarana dan prasarana. Kata dia, dari sekian banyak layanan kesehatan di Sultra, Kabaena Barat mendapat sanjungan dari tim survey atas lintas sektoral itu.
“Meskipun baru masuk tahap madya, ini merupakan sebuah anugerah terbaik yang kami dapatkan. Usaha kami pun tidak sia-sia. Ini berkat kekompakan kami dan tak kalah pentingnya predikat ini bisa kami dapatkan atas adanya pendampingan dari Dinkes Bombana,” terang Daeng Masiyar dihubungi Zonasultra.com
Daeng Masiyar berjanji akan lebih giat lagi dalam aspek pelayanan kesehatan di masyarakat dan terus patuh pada standar operasional prosedur (SOP) yang ada. (b)