ZONASULTRA.COM, KENDARI – Selama bulan Januari 2019, terdapat 149 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Data itu berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra dari kabupaten/kota.
Kepala Dinkes Sultra Zuhuddin Kasim menjelaskan, jumlah korban terbanyak berada di kabupaten Kolaka dengan 40 kasus DBD, disusul Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) 31 kasus serta kota Baubau dengan 26 kasus. Kemudian ada Kolaka Utara (Kolut) 9 kasus, Wakatobi 8 kasus, Buton Selatan (Busel) 3 kasus, Bombana 1 kasus, dan beberapa lainnya.
“Itu kejadian dan tidak ada yang meninggal, usianya (korban) bervariasi tapi kebanyakan yang terkena itu 25 tahun ke bawah,” jelasnya, Sabtu (9/2/2019).
Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah korban DBD, maka pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota se-Sultra untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Misalnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta fogging atau pengasapan di pemukiman warga.
“Antisipasinya kami itu 10 Januari 2019, sudah kami surati semua dinas kabupaten/kota se-Sultra agar melakukan gerakan-gerakan kesiagaan,” ujarnya.
Untuk di Kota Kendari, Dinkes Provinsi bersama dengan Dinkes Kota Kendari telah melakukan fogging di beberapa titik pemukiman warga, termaksud dengan kantor Kesehatan Pelabuhan kota Kendari. Program PSN pun masih menjadi kegiatan prioritas Dinkes Sultra, dalam memberantas nyamuk DBD.
“Dengan menutup dan membersihkan bak air dan mengubur barang yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. Yang kedua itu abatisasi yakni pemberian satu zat yakni abati di wadah air tadi supaya abati itu mempengaruhi agar tidak tumbuh jentik di tempat air itu,” tutupnya. (B)