ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Penolakan pengukuhan dan penunjukan dr. Martaya sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya datang dari masyarakat setempat dengan menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu kemarin (16/3/2016).
Namun, pengukuhan dan penunjukan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) menggantikan Ikhwan Porosi ternyata juga tak sepenuhnya mendapat tanggapan positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daera (DPRD) diwilayah itu..
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Konut, Rasmin Kamil. Bahkan, pihaknya sebagai pimpinan komisi yang membidangi pemerintahan itu tidak mengetahui sama sekali jika dr Martaya telah resmi menjadi Plt Sekda.
Rasmin Kamil“Haa, kapan itu ?. Jujur saya tidak tau kalau ada pergantian Plt Sekda. Apalagi mau dapat undangan atau pemberitahuan secara resmi. Dan kalau itu benar terjadi, kami sangat sayangkan,” kata Rasmin Kamil dengan nada kaget saat awak media ini bertanya, Jumat (18/3/2016).
Ia menambahkan, semestinya di masa transisi ini Bupati Konut, Aswad Sulaiman menghentikan segala aktifitas pelantikan. Karena jika hal tersebut masih dilakukan, maka akan menimbulkan kegaduhan pemerintahan di wilayah Konawe Utara.
“Untuk apa dia (Ikhwan Porosi) diganti lagi, saya kira selama ini dia masih bagus menjalankan tugas-tugas sebagai seorang Plt Sekda,” ujarnya.
“Semestinya dia (Aswad Sulaiman) legowo dan menyerahkan semua, baik penunjukan Plt Sekda maupun Sekda devinitif ke Bupati terpilih. Kan waktu pelantikan tidak lama lagi, tinggal menghitung hari saja,” lanjutnya.
Bahkan, legislator asal PKB itu menuding penunjukan dr Martaya menggantikan Ikhwan Porosi sebagai Plt Sekda syarat dengan nuansa politik 9 Desember 2015 lalu.
“Kalau itu tidak perlu lagi diragukan dan dipertanyakan, saya kira semua pasti tau kalau ini ada unsur politiknya untuk menitipkan orang-orangnya di pemerintahan,” tudingnya.
Penulis : Murtaidin / Jefri Ipnu
Editor : Kiki
