ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan curah hujan sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga bulan Maret mendatang.
Forecaster Stasiun Klimatologi Ranomeeto, Nur Wiryanti Sih Antomo mengatakan, secara umum wilayah Bumi Anoa pada pertengahan Februari 2019 hingga pertengahan Maret 2019 diprakirakan akan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi (51 – 200 mm/dasarian).
Diprediksi pula terjadi kecenderungan penurunan curah hujan di akhir Februari hingga kategori rendah (11 – 50 mm/dasarian).
Kemudian, kembali meningkat di awal Maret hingga pertengahan Maret mendatang. Pada pertengahan Februari dan pertengahan Maret, sebagian wilayah Konawe Utara (Konut), Konawe, dan Kolaka Timur (Koltim) diperkirakan mengalami curah hujan kategori tinggi (151 – 200 mm/dasarian).
Hal ini disebabkan, adanya penuruan intensitas monsun Asia yang membawa masa udara basah pada akhir Februari, sehingga menyebabkan penurunan masa udara basah dan pembentukan awan-awan hujan.
Secara khusus, hasil analisis curah hujan tanggal 1 hingga 10 Februari 2019 menunjukkan bahwa secara umum wilayah Sultra didominasi curah hujan kategori rendah (21 – 50 mm/dasarian) hingga menengah (101 – 150 mm/dasarian).
Beberapa wilayah mengalami hujan dengan kategori tinggi (151 – 300 mm/dasarian) yaitu di sebagian wilayah Konut, Konawe dan Kolaka.
Kemudian, sebagian besar wilayah Sultra pada pertengahan Februari 2019 umumnya diprakirakan berpeluang tinggi mengalami curah hujan kategori menengah (51 – 150 mm/dasarian).
Beberapa wilayah pun diprediksi berpeluang mengalami curah hujan dengan kategori tinggi (151 – 300 mm/dasarian) yaitu di sebagian wilayah Konawe, Konut, dan Koltim.
Uniknya, akibat faktor geografi dan topografis/faktor lokal ada sejumlah daerah di Sultra mengalami hari tanpa hujan kategori sangat pendek yakni (1-5 hari kering) yaitu di Laompo, Tandebura, Lapangisi dan Mulya Sari. (b)