ZONASULTRA.COM, RAHA – Memasuki musim hujan awal 2019 ini, kondisi pasar sentral Laino Kota Raha, Kabupaten Muna, sempat semrawut dan tak tertata. Hal itu, membuat kenyamanan para pembeli terganggu akibat kondisi pasar yang kotor.
Untuk menjaga kelancaran arus transportasi di pasar sentral Laino, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Muna melakukan penertiban para pedagang yang menjual di atas trotoar dan di bahu jalan.
Setelah dilakukan penertiban sejak Senin (18/2/2019) lalu, kini kondisi pedagang pasar mulai lumayan tertata. Pada Kamis, (21/2/2019) tampak di los penjualan ikan tak terjadi lagi penumpukkan pedagang yang menjajakan dagangannya di atas bahu jalan, sehingga akses kendaraan di lokasi itu, mulai ramai lancar.
Plt Kepala Disperindag Muna, La Taha mengatakan penertiban pedagang pasar sentral Laino berdasarkan keluhan dari para pembeli yang menilai kondisi pasar tak tertata karena para pedagang menjajakan dagangannya hingga meluber di atas trotoar hingga bahu jalan.
“Kita tertibkan karena kondisinya tak tertata. Banyak pedagang yang menjual hingga bahu jalan dan di atas trotoar,” terang La Taha, Kamis (21/2/2019),
Penertiban diawali dengan melakukan sosialisasi dan pendekatan persuasif kepada para pedagang pasar. “Kita sudah lakukan penertiban para pedagang yang berjualan di trotoar. Mereka respon baik karena ini juga untuk kepentingan orang banyak terutama pembeli yang merasa sesak jika belanja di pasar,” ungkap La Taha.
“Sebelum Pol PP bersama Disperindag melakukan penertiban para pedagang kita lebih dulu melakukan pendekatan persuasif. Kita undang mereka baik-baik agar tidak ada keributan,” jelasnya.
La Taha menyebut kondisi yang sering terjadi, saat memasuki musim hujan pasar Laino tak teratur karena ada saluran air tertutup akibat para pedagang meluber hingga bahu jalan. Olehnya tindakan penertiban selalu diperlukan.
Pemerintah Daerah Muna, tak hanya diam melihat kondisi pasar Laino yang kian semrawut dan bakal segera menggenjot pembangunan pasar sentral Laino yang sudah tuntas pembangunannya. “Anggarannya sudah disiapkan di dana pinjaman, totalnya Rp 24 miliar,” ujar La Taha. (B)