ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Hanya gara-gara pembatas tanah rumah, Goga (54), seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara dilempari batu. Orang yang melemparinya, tidak lain adalah tetangganya sendiri, Yusuf. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek di bagian jidat.
Tak terima dengan tindakan tetangganya itu, Goga langsung melaporkan kejadian itu ke polisi. Korban yang ditemui zonasultra.id di kantor Polsek Rate-rate menceritakan kronologis yang menimpanya.
Kejadian itu diawali usai makan siang, dirinya hendak pergi ke sawah. Begitu mau berangkat, tiba-tiba ia mendengar suara anak ayam peliharaannya.
“Saya lalu kasi makan anak ayam. Begitu saya bale, langsung pelaku lempari muka saya. Saya pegang mukaku sudah penuh darah. Dengan perasan pusing, saya langsung buru juga pelaku. Saya kejar dia sampai di depan pospol (pos polisi) Lalolae,”ujarnya.
Tidak terima diperlukan demikian, guru mata pelajaran matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tersebut akhirnya melaporkan pelaku ke petugas piket pospol Kecamatan Lalolae.
Dari laporan korban, petugas kepolisian kemudian mengamankan pelaku. Demi kepentingan penyidikan, pelaku akhirnya digelandang ke Polsek Rate-rate.
Menurut Goga, sebenarnya persoalan perbatasan tanah itu sudah lama terjadi. Pelaku juga sudah seringkali marah-marah, akan tetapi ia tidak mempedulikannya.
“Puncaknya mulai Minggu (24/2/2019). Dia kembali marah-marah pada saya. Bahkan dia sampai-sampai membuat pagar kayu gamal di lokasi perbatasan rumah,”beber Goga.
Tak sampai di situ saja, pelaku juga bahkan sempat mengajak korban berkelahi. “Saya bilang, saya tidak tau berkelahi. Saya tidak suka berkelahi dengan orang. Kalau mau ambil itu tanah silahkan. Saya tidak mau ribut-ribut, ” tuturnya.
Sampai saat ini pelaku masih ditahan di Polsek Rate-rate. Petugas kepolisian juga sudah memeriksa korban demi kepentingan penyidikan. (b)