ZONASULTRA.COM, KENDARI – Camat Kambu, Kendari, La Mili belum mau membeberkan peristiwa penggerebekkan yang dilakukan oleh warga ketika dirinya bersama dua Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di salah satu rumah warga, Sabtu (2/3/2019) lalu.
Saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari usai melakukan klarifikasi, Selasa (5/3/2019) La Mili sempat mencoba menghindari wartawan saat hendak diwawancarai sejumlah wartawan. Namun, ia akhirnya angkat bicara, meskipun tak mau sepenuhnya bersuara alias irit bicara.
Dia mengaku, belum mengetahui dirinya dilaporkan oleh warga di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Kendari pada Senin (4/3/2019)
“Saya belum tau ini, kita menunggu saja, sebagai lembaga negara, saya kira kita kooperatif, harus kita ikuti aturan,” ungkap La Mili.
(Baca Juga : Dua Oknum Caleg PKS Digrebek Warga saat Bersama Camat Kambu)
Dia mengaku, hadir di gedung wakil rakyat itu untuk mengklarifikasi peristiwa penggerebekkan yang sempat viral di media sosial. Terkait alasan dirinya hadir bersama dua Caleg PKS yakni Sulkhani dan Riki Fajar di salah satu rumah warga di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Sabtu, (2/3/2019), La Mili memilih bungkam dan menyerahkan kepada Ketua DPRD Kendari untuk menjelaskannya.
Ketua DPRD Kendari Samsuddin Rahim menjelaskan, pengakuan Camat Kambu saat itu, ingin bertemu pak Wargono yang pernah meniadi kepala Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), untuk membicarakan masalah program rapat di Kelurahan Lalolara yang telah disetujui oleh pak Lurah.
“Keberadaanya di situ menurut dia (Camat) awalnya tidak ada caleg, menurut dia, tapi tidak lama kemudian datang caleg. Sulkhani dan Riki Fajar datang terlambat. Pak Wargono itu kebetulan tim pemenangan Sulkhani dan Riki Fajar” ujar Samsuddin Rahim di ruang kerjanya.
Selanjutnya, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, pengakuan Camat Kambu itu tidak mengarahkan warga untuk memilih caleg. Samsuddin Rahim pun menyampaikan kepada La Mili, mengarahkan atau tidak cuma La Mili sendiri yang mengetahuinya.
“Lalu ditanya kenapa lari dalam video itu, dia bilang, dia menghindar jangan sampai menimbulkan keributan,” jelasnya.
Samsuddin Rahim menegaskan, kapasitas pihak legislatif memanggil Camat Kambu tersebut untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Sebelumnya diberitakan, Dua orang Calon Anggota Legislatif (Caleg) asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Camat Kambu La Mili tertangkap basah diduga sedang melakukan sosialisasi di rumah warga di Lorong Turikale Kelurahan Lalolara, Sabtu (2/3/2019)
Kedua anggota partai itu adalah Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sekaligus Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS bernama Sulkhoni dan Caleg DPRD Kendari sekaligus Sekertaris DPD PKS Kendari Riki Fajar. (a)
Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki