
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 42 penumpang Wings Air dengan nomor penerbangan IW1327 tujuan Bandara Hasanuddin Makassar dari Bandara Sugimanuru Raha, pada Rabu (6/3/2019) hari ini batal diterbangkan.
Berdasarkan jadwal, penumpang harusnya berangkat sekitar pukul 14.40 Wita dari Bandara Sugimanuru Raha dengan menunggu kedatangan pesawat Wings Air ATR 72 dari Makassar. Namun karena cuaca buruk, pesawat Wings Air ATR 72 yang berangkat dari Makassar ke Raha itu harus kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dengan nomor penerbangan IW1326.
Pihak Lion Air Raha, Yudi mengatakan keberangkatan 42 penumpang itu ditunda, sehingga besok (Kamis, 7/3/2019) baru diberangkatkan dengan jadwal penerbangan sekitar pukul 13.00 Wita.
“Saat ini saya sendiri masih di bandara juga lagi proses reschedule (penjadwalan ulang) tiketnya,” jelasnya yang dikonfirmasi zonasultra melalui sambungan WhastApp Mesengger, Rabu (6/3/2019).
Ia pun menjelaskan, bagi penumpang yang setuju untuk keberangkatannya ditunda maka tiketnya direschedule (dijadwalkan ulang) dengan mengambil penerbangan besok sedangkan yang tidak setuju maka tiketnya direfund. Refund merupakan sejumlah uang yang akan diterima atas pembatalan penerbangan.
Risnawati (31) salah satu penumpang pesawat Wings Air ini, mengatakan sekitar pukul 16.00 Wita sudah ada pemberitahuan kalau pesawat akan landing dan penumpang disuruh siap-siap. Namun, saat itu juga hujan sangat deras disertai dengan petir.
“Karena cuaca buruk tidak jadi landing atau mendarat dan kami penumpang disampaikan keberangkatan ditunda sampai besok siang dijadwalkan akan berangkat,” kata Risnawati melalui pesan WhatsApp, Rabu (6/3/2019) malam.
Pihak BMKG Kendari Faisal saat dikonfirmasi mengenai cuaca Sultra hari ini (Rabu, 6/3/2019), menjelaskan, berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca terlihat adanya awan rendah cumulonimbus mulai dari siang hingga sore tadi. Cumulonimbus merupakan awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya serta bisa membahayakan penerbangan.
“Alhasil, berpotensi hujan sedang sampai lebat yang kadang disertai guntur dan angin kencang terjadi di sana,” kata Faisal.
Ini juga disebabkan tingkat indeks labilitas sedang hingga lebat terkosentrasi di Kabupaten Muna dan sekitarnya serta didukung oleh masa udara di lapisan bawah yang basah sehingga mengakibatkan potensi pertumbuhan awan rendah dan cumulonimbus cukup besar.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama tiga hari di Sulawesi Tenggara (Sultra). Peringatan tersebut dikeluarkan pada Minggu, 3 Maret 2019.












