Kemenpora Siapkan 200 Pemuda di Sultra Jadi Kader Anti Narkoba

Kemenpora Siapkan 200 Pemuda di Sultra Jadi Kader Anti Narkoba
ANTI NARKOBA - Pelatihan kader pemuda anti narkoba di salah satu hotel Kendari, Senin (1/4/2019). Sebanyak 200 pemuda Sulawesi Tenggara diikutkan dalam pelatihan yang dilaksanakan Kemenpora RI tersebut. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menyiapkan 200 pemuda di Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi kader pemuda anti narkoba. Para pemuda tersebut mengikuti Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba di salah satu hotel Kendari, 1 sampai 4 April 2019.

Para peserta berasal dari 5 kabupaten/kota se-Provinsi Sultra yakni dari Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Utara, dan Bombana. Masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan 40 delegasi pemuda dari berbagai kalangan.

“Sulawesi Tenggara menurut data (BNN) Badan Narkotika Nasional itu adalah Provinsi Zona Merah. Sebelumnya sudah dilakukan di Jawa Tengah, Jawa Timur. Semuanya adalah provinsi-provinsi yang memiliki potensi banyak beredarnya narkoba di masyarakat,” ujar Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah saat pembukaan pelatihan, Senin (1/4/2019).

Zona merah merupakan provinsi yang tingkat peredaran narkoba berkategori parah sehingga Kemepora memberikan perhatian khusus. Dalam pelatihan itu, Kemenpora melibatkan BNN.

Faisal menyebut tugas para kader pemuda anti narkoba itu bukan untuk menggantikan tugas kepolisian maupun BNN dalam penindakan dan penangkapan pelaku narkoba. Para pemuda disiapkan untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba, dan bentuk-bentuk penanggulangan narkoba di masyarakat.

Pelatihan kader pemuda anti narkoba merupakan program prioritas kepemudaan Kemenpora guna mengatasi darurat peredaran dan penggunaan narkoba. Program ini digulirkan sejak 2016 dan telah menyisir beberapa provinsi secara bergiliran.

Untuk tahun ini, selain Sultra, pelatihan kader pemuda anti narkoba direncanakan digelar di Maluku (Ambon) dan Kepulauan Riau (Batam). Kata Faisal untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 maka kondisi darurat narkoba harus diatasi karena dapat melemahkan dan menghancurkan bangsa di masa mendatang.

Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda pada Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Arifin Majid mengatakan peserta pelatihan itu akan menjalani tes urine bebas narkoba. Kemudian peserta diberikan berbagai materi gerakan anti narkoba selama empat hari dan setelah itu akan dikukuhkan sebagai kader.

“Setelah dikukuhkan, 200 pemuda yang telah dilatih, masing-masing akan melakukan pelatihan kepada 25 pemuda di daerahnya. Sehingga di satu provinsi akan muncul 5000 kader pemuda anti narkoba yang lahir dari program Kemenpora ini,” jelas Arifin.

 


Reporter: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini