Neraca Perdagangan Februari Surplus, BPS: Sultra Juga Penyumbang Devisa

Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud
Moh Edy Mahmud

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat neraca perdagangan Sultra pada Februari 2019 mengalami surplus 35,88 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp511 miliar (konversi Rp14.000 per dolar). Hal ini dipicu komposisi ekspor lebih besar dibanding nilai impor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra nilai ekspor pada Februari 2019 sebesar 87,64 juta dolar AS atau sekitar Rp1,2 triliun sementara nilai impor berada diangka 51,76 juta dolar AS atau sekitar Rp773 miliar.

Berdasarkan data BPS Sultra, nilai ekspor Sultra pada Februari 2019 sebesar 87,64 juta dolar AS, sementara nilai impor berada di angka 51,76 juta dolar AS.

Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan, posisi neraca perdagangan month to month (m to m) antara Januari ke Februari 2019 mengalami surplus sebesar 114,16 juta dolar AS. Total nilai ekspor dari Januari-Februari 2019 sebesar 196,35 juta dolar AS atau sekitar Rp27,96 triliun sedangkan nilai impor sebesar 82,19 juta dolar AS atau sekitar Rp11,7 triliun.

(Baca Juga : BPS: Jumlah Penduduk Miskin Sultra Berkurang)

“Dari data ini bisa kita lihat Sultra ini menjadi salah satu daerah penyumbang devisa ke negara, patut kita apresiasi,” kata Edy saat acara rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Senin (1/4/2019).

Komoditi terbesar ekspor Januari-Februari 2019 adalah besi dan baja sebesar 130,15 juta dolar AS atau Rp18,5 triliun dengan persentase 66,28 persen dari total pangsa pasar. Kemudian disusul bijih logam, terak dan abu sebesar 59,73 juta dolar AS atau Rp850 miliar serta ikan dan udang sebesar 5,42 juta dolar AS atau 2,76 persen yang setara dengan Rp77,2 miliar.

Sementara negara tujuan eskpor adalah Tiongkok 84,11 persen atau senilai 165,14 juta dolar AS atau Rp23,5 triliun, kedua India dengan share 8,93 persen senilai 17,53 juta dolar AS atau setara Rp249 miliar serta Korea Selatan (Korsel) 3,03 persen senilai 5,95 juta dolar AS atau setara Rp84,7 miliar.

Kemudian struktur ekspor menurut sektor industi pengolahan menyumbang 69,10 persen dari total eskpor Januari-Februari 2019, kemudian disusul tambang 30,42 persen dan pertanian 0,48 persen.

(Baca Juga : BPS Catat Ekspor Sultra November 2018 Alami Kenaikan)

Untuk komoditi impor Januari-Februari 2019 adalah bahan bakar mineral sebesar 43,97 juta dolar AS atau 53,49 persen setara dengan Rp626 miliar, kemudian mesin dan pesawat mekanik sebesar 13,97 juta dolar AS atau 16,96 persen setara dengan Rp198 miliar. Pangsa impor terbesar dari Tiongkok 46,47 persen, Singapura 34,20 persen, dan Australia 15 persen.

Struktur impor didominasi oleh bahan baku penolong 74,25 persen, barang modal 25,54 persen, dan konsumsi 0,21 persen. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini