Ratusan Warga Desa Lelewawo Kolut Gelar Aksi Tolak Tambang

Ratusan Warga Desa Lelewawo Kolut Gelar Aksi Tolak Tambang
DEMO - Ratusan warga Desa Lelewawo Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar demonstrasi menolak keberadaan perusaahaan tambang nikel PT Kurnia yang diduga ilegal di wilayah tersebut, Kamis (4/4/2019). (Rusman/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Ratusan warga Desa Lelewawo Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar demonstrasi menolak keberadaan perusaahaan tambang nikel PT Kurnia yang diduga ilegal di wilayah tersebut, Kamis (4/4/2019).

Massa memulai aksi di kantor PT Kurnia, berlanjut ke kantor Camat Batu Putih, lalu ke kantor syahbandar setempat dan masuk ke Kota Lasusua untuk menggelar aksi di DPRD Kolut dan rumah jabatan bupati.

Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Muh. Awal mengatakan, warga menolak keberadaan PT Kurnia karena aktivitas perusahaan itu berdampak pada lingkungan, serta izin usaha pertambangan (IUP) yang dimiliki perusahaan tersebut diduga tidak sesuai tempatnya.

“Alasan warga Lelewawo memaksa menutup perusahaan itu terkait dampak lingkungan serta mempertanyakan dokumen resmi PT Kurnia apa sudah lengkap atau tidak,” kata Awal pada Zonasultra.com, Kamis (4/4/2019).

Dia melanjutkan, pihaknya melakukan pendampingan terkait aksi protes tersebut karena warga sudah kesal kepada pihak perusahaan yang hanya menjanjikan kompensasi, namun belum diberikan meski sudah beberapa kali melakukan pengiriman ore dalam sebulan terakhir.

(Baca Juga : Demo Tolak Tambang di Kantor Gubernur Ricuh)

Awal menambahkan, berdasarkan data warga dalam sebulan PT Kurnia telah mengirim ore lima sampai enam tongkang yang hanya menguntungkan kelompok tertentu.

“Kalau pertemuan tadi di DPRD akan membentuk tim bersama masyarakat untuk melakukan peninjauan di lokasi dan pemeriksaan dokumen perusahaan,” kata Awal.

Demo tersebut berlangsung damai diisi orasi oleh perwakilan warga yang terus meneriakkan penolakan tambang yang dijaga ketat oleh satuan polisi pamong praja serta aparat kepolisian yang berlangsung hingga sore hari.

“Dengan adanya aksi tersebut warga meminta pendampingan kepada kepolisian karena jika tidak menemukan keadilan rencanya akan mengelar aksi serupa,” tandasnya.

Sementara Ketua DPRD Kolut Agusdin saat dikonfirmasi mengatakan akan turun ke lokasi menindaklanjuti aduan warga tersebut untuk mengidentifikasi masalah yang ada.

“Ya besok kita tindak lanjuti,” kata Agusdin singkat. (b)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini